Berita

Foto/Net

Bisnis

Mediasi Mogok Pilot Belum Capai Titik Temu

Dirut Garuda Curhat Ke Menteri Luhut
SELASA, 26 JUNI 2018 | 09:47 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Bos Garuda Indonesia menyambangi kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman guna mencari solusi tuntutan karyawan yang tergabung dalam Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Serikat Karyawan Garuda (Sekarga). Mediasi dilakukan namun masih belum menemui titik temu.

Pertemuan mediasi dip­impin langsung oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pan­djaitan. Rapat tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Perhubungan, Ke­menterian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Keuangan, hingga perwakilan dari Kantor Staf Presiden.

Direktur Utama Garuda Indo­nesia Pahala NMansury men­gatakan, pihaknya terus terbuka dalam mencari titik temu dengan para pekerja. Salah satunya melalui pertemuan kedua pihak yang dime­diasi Satuan Tugas (Satgas) bentu­kan Kemenko Kemaritiman.


Ia menuturkan, mediasi terse­but merupakan lanjutan dari pembahasan di satgas yang lalu. Sayangnya, dari pertemuan ini belum juga didapatkan kesepak­atan antar kedua belah pihak.

"Tadi melanjutkan pemba­hasan Satgas yang lalu, jadi melakukan mediasi antara mana­jemen dengan Sekretariat Bersa­ma Serikat Karyawan PTGaruda Indonesia (Sekarga)," papar Pa­hala di Jakarta, kemarin.

Pahala mengklaim, selama ini manajemen selalu terbuka untuk bisa berdiskusi mencari titik temu. Hal ini sesuai dengan ara­han Menko Kemaritiman, Luhut Panjaitan agar kedua pihak bisa mencari solusi bersama yang bisa disepakati bersama.

"Tentunya pihak manajemen Garuda Indonesia selalu terbuka untuk berdiskusi. Kita terus cari ti­tik temunya, apakah terkait dengan kebijakan perusahaan, kebijakan SDM (Sumber Daya Manusia). Arahannya dari Pak Menko juga begitu,"  katanya.

Meski tengah terjadi kemelut, Pahala memastikan, pelayanan Garuda Indonesia kepada pelanggan tidak akan berkurang. Ia berharap, permasalahan tersebut bisa cepat terselesaikan. "Mudah-mudahan, sebelum akhir minggu pertama bu­lan Juli ini kita sudah bisa bertemu dalam satu pemahaman yang sama," harap bekas Direktur Keuangan PT Bank Mandiri Tbk itu.

Sebelumnya, Asosiasi Pilot Gar­uda (APG) dan Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) menyatakan tetap akan melakukan aksi mogok kerja jika belum ada solusi terbaik dari pihak pemerintah.

"Menindaklanjuti pemberita­huan kami sebelumnya perihal rencana aksi mogok yang akan dilakukan. Kami menyatakan akan melakukan aksi mogok pal­ing lambat pada Minggu kedua Juli 2018," kata Ketua Umum Sekarga, Ahmad Irfan dalam keterangan resminya.

Sedangkan selama periode arus mudik dan arus balik Leba­ran, mereka akan tetap bekerja seperti biasanya. "Kami menya­takan sangat mendukung kegia­tan operasional untuk kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2018," pungkasnya.

Manajemen Nggak Becus

Bekas Menko Kemaritiman Rizal Ramli membongkar masalah yang membuat PT Garuda Indo­nesia (Persero) tak kunjung mem­baik. Ia pun memberikan solusi agar maskapai nasional tersebut bisa memiliki kinerja yang moncer.

Rizal menjelaskan, Garuda In­donesia terus mengalami kerugian dalam beberapa tahun terakhir. Ia mencatat pada 2014 Garuda rugi 399,3 juta dolar AS. Tahun lalu juga mencatatkan kerugian 213,4 juta dolar AS. Sedangkan untuk tahun ini kerugiannya diperkirakan mencapai 256 juta dolar AS.

Rizl menegaskan, masalah utama yang membuat Garuda terus men­galami kerugian adalah manajamen yang tidak benar. Menurutnya, pengangkatan direksi Garuda tidak berlandaskan kompetensi. Selain itu jumlah direksi terlalu banyak.

"Manajemen juga tidak berani mengambil keputusan untuk pem­batalan dan rescheduling pembe­lian pesawat-pesawat yang tidak diperlukan," katanya, kemarin.

Dengan berbagai ongkos op­erasional yang cukup tinggi, se­harusnya manajemen terutama direksi Garuda berani memo­tong biaya via cross cutting, cross the board. Sayangnya, hal tersebut tidak dilakukan.

Cara yang dijalankan justru melakukan pemotongan anggaran di sektor training. Hal tersebut justru membahayakan. "Padahal bisnis penerbangan intinya ada­lah safety-nya," ingat Rizal.

Di luar itu, strategi market­ing Garuda juga dinilai Rizal amburadul. "Yang seharusnya pre­mium airline malah dicampur den­gan strategi low cost carrier, seperti Citylink. Padahal Garuda disegani karena reputasi, safety yang tinggi, dan memiliki kualitas pelayanan terbaik di dunia," kata Rizal.

Menurut Rizal, kerugian ini bisa dihilangkan jika ada rumu­san strategi yang bagus. Ia pun memiliki beberapa masukan agar maskapai tersebut bisa untung kembali dalam waktu kurang dari dua tahun.

"Sebagai prasyarat awal perlu dilakukan overhaul komisaris dan manajemen Garuda Indonesia Airways," saran Rizal. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya