Berita

Rizal Ramli/RMOL

Bisnis

Patgulipat Harus Dihentikan, Lakukan Pembenahan Garuda Secepat Mungkin

SELASA, 26 JUNI 2018 | 03:36 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Ekonom senior Rizal Ramli menyatakan permainan atau patgulipat di PT Garuda Indonesia terjadi juga di pembelian logistik.

Menurut dia, jika perusahaan plat merah itu ingin keluar dari jurang kerugian dan kembali mendapat untung, maka praktik demikian harus dihentikan.

"Terbukti, KPK pernah menyebut ada pembelian ugal-ugalan yang dilakukan oleh direksi karena menerima fee besar. Ini harus dihentikan, Garuda harus dibenahi secepat mungkin,” ucap RR dalam konferensi pers di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin. (25/6).


Mantan Menko Kemaritiman RI ini pernah mengutarakan hal itu kepada Presiden RI, Joko Widodo dua minggu sebelum pelantikannya.

"Presiden Jokowi waktu itu mengatakan gimana baiknya deh Mas Rizal. Waktu dilantik jadi menko, Rizal Ramli langsung pidato agar Garuda segera evaluasi pembelian pesawat jarak jauh,” ungkapnya.

Pesawat jarak jauh yang dibeli beberapa unit oleh Garuda akhirnya tidak terpakai. Kendati tidak dipakai, namun perawatan pesawat tetap berjalan supaya kondisinya tetap baik.

Hal itu yang membuat pengeluaran bertambah sementara pemasukan tidak  ada, akibatnya BUMN kebanggaan Indonesia ini terus merugi.

Rekam jejak RR dalam menyelamatkan Garuda pernah terbukti pada tahun 2000-2001. Hal itu yang ia ulangi sewaktu menjadi Menko Maritim pada tahun 2015.

Saat ini, RR hanya ingin memberi masukan kepada pemerintah agar masalah Garuda cepat diselesaikan.

"Sistem pengadaan dan pembelian barang dan jasa di Garuda tidak kompetitif, penuh KKN. Seharusnya ini untung dong, tapi ini malah tidak,” jelas pria yang pernah menjadi Menko Ekuin era pemerintahan mendiang Presiden Abdurrahman Wahid ini. [sam]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya