Berita

Ilustrasi/net

Politik

Lusa, Mahasiswa Monolog Puisi 12 Jam Di Depan Bawaslu

SABTU, 23 JUNI 2018 | 10:23 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Dua hari menjelang Pilkada Serentak di 171 daerah, akan berlangsung unjuk rasa unik di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jakarta Pusat.

Unjuk rasa itu akan dilakukan seorang diri oleh Presiden BEM Universitas Lampung, Muhammad Fauzul Adzim. Caranya, dengan bermonolog dan membaca puisi selama 12 jam.

Aksi monolog dan pembacaan puisi akan berlangsung mulai jam 06.00 hingga jam 18.00 WIB, pada Senin (25/6).

Dalam keterangan pers Presiden BEM Unila, rencana aksi tersebut berkaitan dengan beberapa aspirasi mahasiswa. Antara lain, menyatakan protes kepada Bawaslu Pusat maupun pengawas di daerah karena kinerjanya jauh dari harapan.

Kedua, Pilkada Serentak seharusnya dibahas secara serius oleh seluruh kalangan agar terjadi pengawasan pada praktik politik uang, politik transaksional, politik SARA dan mencegah intervensi pihak lain terhadap jalannya Pilkada. Aksi tersebut pun sebagai simbol "memantrai" Bawaslu agar kuat mempertahankan stabilitas negara saat Pilkada Serentak berlangsung.

"Mengekspresikan keresahan dan kegelisahan rakyat terhadap proses demokrasi yang penuh dengan tipu daya dan ilusi demokrasi liberal yang tidak terfokus pada kesejahteraan rakyat, dan hanya menjadikan rakyat sebagai obek politik saja," begitu kutipan keterangan pers yang diterima redaksi.

Metode seni dan sastra dipakai sebagai media untuk mengecam para pemilik modal dan elite pengusaha yang menjadikan Pilkada, Pileg dan Pilpres dan proses demokrasi lainnya, sebagai alat melanggengkan kepentingan perusahaannya.

Monolog dan pembacaan puisi juga sebagai ajakan kepada rakyat agar mawas diri terhadap rongrongan para pengkhianat negara di momen-momen politik.

"Jangan sampai di tahun politik ini negara kita terpecah belah dan jangan sampai di tahun politik ini kita menjual kepercayaan rakyat kepada kaum pemilik modal," tutup keterangan pers BEM Unila. [ald]

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya