Berita

Mindo Sianipar/net

Politik

PDIP: Pemerasan BUMN Susah Dilakukan Di Era Keterbukaan

SABTU, 23 JUNI 2018 | 07:27 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Fungsionaris PDI Perjuangan menepis tudingan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, tentang pembiayaan politik melalui penggelembungan dana proyek di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Ketua DPP PDIP, Mindo Sianipar, menilai, praktik pengumpulan dana politik partai melalui BUMN mustahil dilakukan di era keterbukaan seperti sekarang.

"Kalau saya sendiri belum pernah mengetahui dan mendengar ada oknum untuk kepentingan politiknya terus memeras BUMN," ucap Mindo dalam keterangan yang dikirimkan kepada wartawan.


Mindo menjelaskan bahwa era reformasi telah menyuguhkan keterbukaan dan akuntabilitas publik. Zaman ini berbeda dengan masa Orde Baru yang serba tertutup sehingga transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran tidak terpantau oleh publik.

"Kalau sekarang susah begitu. Publik dapat memantau, semua mengawasi," jelasnya.

Mindo menyebut praktik "pemalakan" BUMN semakin mustahil lantaran menteri yang membawahi Kementerian BUMN berasal dari kalangan profesional.

"Jadi saya rasa tuduhan semacam adanya cara mengumpulkan ongkos politik dari BUMN atau menggelembungkan dana proyek itu visi misinya tidak ada. Kan Menteri BUMN bukan politisi," pungkasnya.

Prabowo Subianto dalam pernyataan resmi yang disiarkan langsung lewat akun Facebook pribadinya, Kamis (21/6), menyampaikan bahwa saat ini banyak cara dilakukan untuk mengumpulkan biaya politik yang membuat mundur ekonomi nasional.

Salah satu yang dicontohkan Prabowo adalah pemanfaatan anggaran dana BUMN. Dalam hal ini, ada penggelembungan dana proyek dari jumlah resmi sehingga berdampak kerugian ekonomi nasional. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya