Penampilan pasangan calon gubernur-wakil gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (DJOSS) dalam debat Pilkada Sumut menuai simpati dari pemilih rasional.
Mereka mampu tampil relatif lebih baik dari pasangan Edy Rakhmayadi-Musa Rajekshah (Eramas) di hampir semua aspek.
"Masyarakat rasional itu menilainya sederhana. Apakah program para paslon bisa membuat perubahan yang menyejahterakan atau tidak. Kemudian, bagaimana paslon akan mewujudkan program itu. Masuk akal atau tidak,†kata pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing di Jakarta, Jumat (22/6).
Debat berperan vital karena kemampuan para kandidat bisa terekspos secara langsung.
"Kalau performa dalam debat tidak meyakinkan, publik bisa menilai bahwa yang bersangkutan ada masalah dalam kompetensi,†jelas Emrus.
Dalam debat ketiga atau debat pemungkas pilgub Sumut yang digelar pada Selasa, 19 Juni lalu, DJOSS tampil lebih konsisten dan fokus pada program-program unggulan mereka.
Penyelesaian masalah di Sumut, seperti korupsi yang sudah begitu akut, didekati dengan transparansi anggaran dalam bentuk e-budgetting, e-procurement, e-planning, hingga e-catalogue.
Begitu juga dalam pengentasan kemiskinan. DJOSS membagi warga Sumut dalam beberapa kluster. Salah satunya kluster nelayan. Nelayan yang umumnya miskin itu akan dilindungi dengan asuransi kesehatan . Laut tempat para nelayan mencari ikan juga “dilindungi†dengan perda zonasi.
"Perda zonasi akan mengatur agar laut tidak menjadi sasaran pencurian ikan. Pendapatan nelayan akan ditingkatkan dengan melatih mereka aquaculture. Tidak hanya mengandalkan ikan tangkap tapi juga budidaya di laut,†kata Djarot dalam debat di Hotel Santika, Medan itu.
Walau begitu, Emrus berpesan agar Djarot-Sihar tetap harus bekerja keras meyakinkan rakyat. Sebab, selera para pemilih tidak selalu berbanding lurus dengan kemampuan pasangan calon.
Apalagi, para pemilih umumnya menjatuhkan pilihannya karena ikatan emosional dengan paslon.
"Kaum rasional mungkin menaruh harapan pada mereka, tapi masalahnya pemilih di Sumut tidak dari kalangan rasional saja,†tandasnya.
[sam]