Berita

Khofifah-Emil bersama Soekarwo dan SBY/net

Politik

Demokrat: Lawan Panik, Khofifah-Emil Diserang Politik Kotor

JUMAT, 22 JUNI 2018 | 07:54 WIB | LAPORAN:

Laporan dugaan korupsi Khofifah Indar Parawansa semasa menjabat Menteri Sosial dianggap sebatas cara kotor untuk menghancurkan nama baik Calon Gubernur Jawa Timur itu jelang Pilgub pekan depan.

"Menjelang sisa waktu menuju tanggal 27 Juni 2018 sebagai puncak ajang pertarungan Pilkada, kita memang harus wasapada dengan manuver yang tidak sehat dalam berdemokrasi," kata anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat, Didik Mukrianto, dalam keterangan persnya.

Didik katakan, dalam konteks yang sempit menjelang pencoblosan 27 Juni 2018, pasti akan marak penggunaan politik kotor seperti tuduhan terhadap pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak yang didukung Partai Demokrat, Partai Golkar, Hanura, PPP, Nasdem dan PKPI.


Upaya tersebut bisa jadi dilakukan karena tingkat kepanikan yang tinggi dari kubu lawan, karena pasangan yang diusungnya berpotensi kalah dan tidak bisa lagi diselamatkan.

Bisa jadi juga upaya politik kotor tersebut ditujukan untuk membunuh karakter para pendukung, termasuk parpol-parpol pendukung Khofifah-Emil, yang semakin solid membangun koalisi dan mendapat kepercayaan rakyat.

Di sisi lain, lanjut Didik, ada banyak calon kepala daerah yang diusung parpol lain terseret persoalan hukum dan ditangkap KPK. Ia yakin faktor ini akan mempengaruhi kepercayaan dan keyakinan masyarakat Jatim untuk berpindah ke Khofifah-Emil.

"Bisa juga, cara-cara demikian untuk menutup aib karena sudah terendus atau ketahuan," tambah Sekretaris Fraksi Demokrat di DPR RI itu.

Ia yakin masyarakat Jatim sudah paham peta pertarungan yang tidak sehat dan sadar bahwa cara kotor akan dilakukan untuk menjegal Khofifah-Emil.

"Alhamdulillah, sejak awal rakyat dan pendukung Khofifah-Emil sudah antisipasi itu. Jadi kalau ada berita seperti itu (dugaan korupsi Khofifah) sudah tidak mengagetkan lagi. Itu cara kacangan, kuno dalam berdemokrasi dan tidak akan mungkin termakan. Biar mereka hancur dengan energi negatif yang mereka bangun sendiri," tuturnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya