Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Praktisi Pendidikan: Praktik Ijazah Palsu Dalam Pilkada Harus Diwaspadai

RABU, 20 JUNI 2018 | 01:23 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Pengamat Politik yang juga praktisi dunia pendidikan, Dirgantara Wicaksono menilai kasus ijazah ilegal yang saat ini sedang ramai di gelaran Pilkada Kota Bekasi perlu dipantau sebaik-baiknya.

Menurutnya, menggunakan ijasah palsu untuk mendaftar sebagai kepala daerah, tidak bisa ditolelir.

"Namanya ijazah itu nggak bisa ditolerir, bagaimana dia mau melanjutkan kemaslahatan untuk umat, untuk masyarakat sementara dia sendiri sudah berbohong," ujarnya saat dihubungi, Selasa (19/6).


Kedua, kata dia, ijazah adalah hal yang melekat seumur hidup. Kalau itu terbukti bodong maka sangat mempengaruhi kinerja kepala daerah ke depan.

"Ketika untuk dirinya sendiri berbohong bagaimana untuk orang lain, itu yang jadi bahan pertimbangan," cetusnya.

Oleh karena itu ia sangat mendukung pihak-pihak terkait untuk mengkroscek dan menindaklanjuti kasus tersebut sampai tuntas.

"Kalau masalahnya ijazah SMA bisa ke Kemendikbud atau Dinas Pendidikan setempat. Nggak akan hilang. Tahun berapa pun akan tercatat, kecuali angkatan SMA-nya di bawah tahun 1975, gampang lacaknya," imbuhnya.

Namun Dirgantara juga sangat menyesalkan juga ramainya kasus ini menjelang Pilkada.

"Di situ saya sih tidak menyalahkan karena di Indonesia ini kita masih sangat terpaku sama yang namanya ijazah. Padahal ketika tidak ada ijazah masih ada banyak cara," ujarnya. [nes]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya