Berita

Ilustrasi/Net

Politik

PILPRES 2019

Pakar: Besar Kemungkinan, Jokowi Lirik AHY, CT Dan TGB

SELASA, 19 JUNI 2018 | 19:48 WIB | LAPORAN:

Ada sejumlah tokoh yang memungkinkan diajukan Presiden Joko Widodo ke Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri untuk menjadi pendampingnya dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

Begitu dikatakan pengamat politik dari Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, saat dikontak, Selasa (19/6).

Pernyataan Pangi ini merujuk pada pertemuan Megawati dan Jokowi di Istana Batu Tulis, Bogor, Selasa 12 Juni lalu.


Kabarnya pertemuan tersebut ikut membahas pendamping Jokowi di Pilpres 2019.

Pangi menilai, Jokowi bisa "dikawinkan" secara alamiah mapun "dijodohkan".  Nah, jika Jokowi yang mengajukan, prediksi Pangi, dia akan memilih calon profesional.

Hal itu, masih kata dia, untuk tetap menjaga soliditas partai koalisi atau figur partai dengan elektabilitas tinggi.

Sementara bila Megawati yang menawarkan cawapres, yang muncul kemudian adalah kader PDI-P atau figur profesional yang tidak berpotensi "merebut kekuasan" di Pilpres 2024.
 
"Karena bagi Pak Jokowi (elektabilitas) itu sangat penting, tidak lagi bicara 2024. Sementara logika partai itu bicara setelah 2024. Karena itu, PDIP tidak mau kalau bukan kader mereka untuk keberlanjutan partai. Kalau panggung cawapres ini diambil oleh orang yang masih terang di 2024 itu membahayakan PDIP,” jelasnya.
 
"Kalau saya melihat nama yang punya peluang adalah TGB Zainul Majdi (Gubernur NTB). Pak Jokowi sedang main mata dengan TGB," sambung dia.

Pangi menjelaskan, duet Jokowi-TGB merupakan kombinasi ideal karena perpaduan nasionalis-religis.

Dari sisi historis, TGB yang gubernur dua periode juga memiliki rekam jejak baik, punya visi misi yang jelas dan mendapat dukungan luas dari kelompok Islam.

"Walaupun TGB juga punya kelemahan. Beliau tidak punya basis suara yang besar karena bukan berasal dari Jawa dan  lumbung elektoral di NTB itu kan sedikit," ujarnya.

Nah, kalau calon wakil presiden dari luar parpol nama Chairul Tanjung juga kemungkinan dilirik Jokowi.

"Saya pikir CT juga bagus.  Beliau tidak ambisius orangnya. Karena, terus terang Pak Jokowi kan nggak suka ada matahari kembar. The real presiden seperti terjadi di era SBY-JK lalu," jelasnya.

Pangi menilai, belum ada calon profesional lain yang berpotensi mendampingi Jokowi di Pilpres selain CT. Termasuk, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang disebut memiliki elektabilitas tinggi.
 
"Pak Gatot kan enggak punya basis massa. Dan PDI-P terancam kehilangan kekuasaan bila mencalonkan dia," katanya.
 
Jika dihitung dari basis massa, menurut Pangi, Jokowi akan lebih menguntungkan menggandeng Agus Harimurti Yudhyono ketimbang Gatot.

"AHY jelas punya basis, ada 8 persen modal dukungan Partai Demokrat. Gatot gak punya itu, terutama basis massa partai," tandasnya. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya