Masa libur Lebaran di Kota Palembang berdampak pada minimnya operasional taksi maupun ojek online.
Dikutip dari Kantor Berita RMOLSumsel, taksi dan ojek online sudah jarang terlihat mulai Kamis (14/6) hingga Minggu kemarin (17/6).
"Dari Kamis malam, boleh dikatakan hampir tidak ada Go-Jek operasi. Tapi untunglah Go-Car beroperasi," kata warga Palembang, Tiara (26), beberapa saat lalu, Senin (18/6).
Menurutnya, ojek online Grab memang masih beroperasi, tapi tidak mampu memenuhi permintaan konsumen yang jumlahnya begitu besar di Kota Palembang.
Hal senada diungkapkan Budi (43). Menurut dia, semestinya pihak manajemen perusahaan angkutan online memberi insentif menarik kepada para pengemudi agar mau beroperasi di masa libur Idul Fitri.
"Kita yang di hari-hari biasa sudah sangat terbiasa dimanja oleh ojek maupun taksi online jadi kelimpungan ketika mendadak di Hari Raya Idul Fitri, jasa tersebut tidak tersedia," keluhnya.
Sedangkan salah satu driver taksi online, Bambang, mengaku memanfaatkan liburan Lebaran dengan beroperasi penuh.
"Alhamdulillah, sejak Kamis hingga Minggu rezeki mengalir. Bisa dikatakan panenlah. Begitu saya selesaikan satu order, langsung masuk order baru. Tarif naik cukup tinggi juga," katanya.
Warga bernama Diana (22) mengungkapkan tidak pernah sukses memesan Go-Jek selama empat hari terakhir. Jasa jemput-antar itu tidak kunjung datang setelah puluhan menit memesan. Kalaupun dapat, lokasi pengemudi sangat jauh sehingga minta dibatalkan.
"Kalau terlalu jauh, kita kasihan juga driver harus jemput jadi saya batalkan. Grab masih operasi, tapi tentu jumlahnya tidak mencukupi. Jadi terpaksa menununggu lama juga," kata mahasiswi ini.
Sedangkan Nana (48) mengaku takut bepergian di malam hari selama liburan Lebaran. Sebab tidak ada kepastian ia mendapatkan ojek atau taksi online. Ia takut telantar di jalanan sehingga memilih tidak keluar rumah setelah pukul 17.00.
"Daripada terlunta-lunta di jalanan, lebih baik saya tidak beraktivitas di luar rumah setelah petang hari," kata ibu dua putri ini.
[ald]