ALHAMDULILLAH, sholat ied bersama Ustadz Husein Alatas dan silaturahmi dengan para guru di Masjid Al Mahdi, Jumat, 15 Juni 2018.
Ustadz Husein menggambarkan amal yang terkoneksi dengan akherat seakan depan mata. Terkadang manusia merasa puas dengan hasil evaluasi yang dibuat, tapi hasil akhir tetap pada Allah Swt.
Ustadz Husein menggambarkan timbangan amal kelak begitu berat dan sulit. Karena itu, kita diingatkan supaya tidak mudah puas dengan hasil kita sendiri.
Bisa jadi kita sukses dalam usaha, tapi tolok ukur kesuksesan sebenarnya adalah nanti ketika ditimbang. Kesuksesan itu tidak bisa dinilai selama ada di dunia. Dunia hanya sementara.
Rumah besar, mobil banyak dan usaha lancar. Semua itu adalah dunia yang sifatnya sementara. Tuhan akan mempertanyakaan kesuksesan dunia itu hingga proses mendapatkannya.
Bahkan seseorang punya harta banyak tapi kehidupannya bisa jadi lebih sulit dari orang yang hidup di kolong jembatan. Bisa jadi orang kaya itu hidup dalam kondisi tertekan. Secara kehidupan, orang yang hidup di bawah kolong bisa jadi lebih nyaman.
Ustadz begitu jelas menggambarkan begitu beratnya sebuah kinerja manusia selama di dunia. Apa yang disampaikan beliau benar-benar membuat manusia menimbang kembali untuk berbuat di dunia ini. Sekecil apapun akan diperhitungkan kelak.
Sejenak saya termenung mengingat seorang sahabat bernama Hammam yang memohon kepada Imam Ali sa untuk diceritakan soal surga dan neraka. Imam Ali sa sudah menahan Hammam untuk menangguhkan permintaannya. Tapi Hammam tetap bersikeras memohon kepada Imam Ali sa untuk diceritakan.
Akhirnya, Imam pun menuruti permintaan Hammam. Imam Ali pun bercerita. Saat mendengar surga, wajah Hammam begitu ceria dan berseri-seri. Giliran Imam Ali bercerita soal neraka. Hammam begitu pucat dan ketakutan saat mendengar cerita neraka dari mulut suci sosok yang perna disebut Nabi Saw sebagai pintu ilmu Rasulullah Saw. Begitu dahsyat cerita Imam Ali sa dan ketaqwaan Hammam sehingga Hammam pun tergeletak tak sadarkan diri. Disebut dalam sejarah, Hammam tak lama kemudian meninggal dunia.
Demikian sekelumit sejarah tentang Hammam, saya tiba-tiba teringat saat Ust Husein menceritakan soal amal manusia yang begitu berat konsekuensinya kelak. Semoga kita termasuk orang yang sukses di akherat kelak.
Amin
Alireza Alatas, pembela ulama dan NKRI/aktivisi SILABNA (Silaturahmi Anak Bangsa Nusantara)