Berita

Ridwan Kamil/Net

Politik

Ridwan Kamil Abaikan Hak Konstitusional Warga

KAMIS, 07 JUNI 2018 | 18:39 WIB | LAPORAN:

Kota Bandung dinilai sebagai kota yang tidak ramah dengan Hak Asasi Manusia (HAM) dan menjadi lanskap intoleransi yang nyata.

Berbeda dengan jargon kota Juara dan kota Ramah HAM yang seringkali dikampanyekan Ridwan Kamil semasa dia masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung.

Direktur Setara Institute, Halili menegaskan, Ridwan Kamil seperti abai terhadap hak konstitusional warganya.


Secara kuantitatif, memang ada peningkatan toleransi. Indikatornya adalah semakin menurunnya kuantitas pelanggaran HAM. Namun, pada dasarnya, Bandung sebagai katalisator pelanggaran HAM sama sekali tidak mengalami perubahan.

Menurut Halili, hal itu nampak jelas dari sikap pemerintah Bandung yang justru seakan memfasilitasi salah satu ormas anti Syi'ah.

"Itu basis terbesarnya ya di Bandung. Pemerintah tidak berusaha untuk melimitasi potensi intoleransi yang dilakukan mereka. Bahkan per April lalu pemerintah memfasilitasi secara administratif pembangungan Gedung Dakwah kelompok ini," jelasnya di Jakarta, Kamis (7/6).

Halili menjelaskan, salah satu batu uji kualitas toleransi di Bandung dikatakan mengalami peningkatan atau tidak, itu akan terlihat pada perayaan Asyura mendatang.

"Kalau minoritas Syi'ah tetap dikondisikan untuk tidak mengadakan peringatan Asyura' di Bandung, ya berarti situasi intoleransi disana sebenarnya tidak banyak berubah,” jelasnya.

Halili juga menilai Pemerintah Kota Bandung di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil gagal melakukan langkah-langkah preventif bagi terjadinya pelanggaran hak konstitusional warga untuk beragama dan beribadah secara merdeka.

Telah diketahui sebelumnya, rentetan kasus intoleransi di kota Bandung semakin marak.

Dari mulai pembubaran acara keagamaan hingga aksi pembakaran rumah ibadah agama lain.

Aksi-aksi kasus intoleransi tersebut menjadikan Bandung sebagai salah satu dari tujuh kota paling intoleran di Jawa Barat. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya