Berita

Foto/Net

Politik

Peradi: Jika Tipikor Masuk RKUHP, Polisi Bisa Gantikan Peran KPK

KAMIS, 07 JUNI 2018 | 18:35 WIB | LAPORAN:

Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Sugeng tidak setuju jika tindak pidana korupsi (Tipikor) masuk dalam RKUHP.

Sekjen Peradi Sugeng Teguh Santoso menilai tipikor secara akademis adalah tindak pidana khusus yang pengaturannya diluar KUHP.

Tipikor adalah extra ordinary crime yang penanganannya perlu lembaga khusus ( KPK ). Jika diatur dalam RKHUP maka kewenangannya ada di Polri.


"Polri tidak dapat fokus menangani tipikor karena tindak pidana umum yang banyak pasalnya itu juga harus diurus Polri termasuk terorisme," ujarnya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (7/6/2018)

Sugeng melanjutkan dengan dimasukkan Tipikor ke dalam RKHUP maka kewenangan Polri akan tumpang tindih. Di sisi lain kepercayaan publik atas penanganan korupsi yang dilakukan Polri maupun Kejaksaan sangat rendah.

"Dimasukannya Tipikor dalam RKHUP adalah upaya pelemahan pemberantasan korupsi oleh KPK," ungkap Sugeng.

Lebih jauh Sugeng menjelaskan, tindak pidana korupsi sudah diatur dalam UU Tipikor, sehingga tidak perlu lagi diatur salam RKUHP. Dengan diatur dalam RKUHP, sambung Sugeng, maka akan membuat tumpang tindih dengan UU Tipikor dan yang berwenang polisi bukan KPK.

"Ini akan menjadi tumpang tindih dan membuat ketidakpastian hukum. Kalau korupsi diatur lagi dalam RKUHP apakah isinya sama dengan UU tipikor? Apakah ancaman hukumnya sama?," pungkasnya. [nes]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya