Berita

Foto: RMOL

Hukum

Petani Jonggol Tuntut Bupati Bogor Dan Wakilnya Diperiksa KPK

KAMIS, 07 JUNI 2018 | 12:27 WIB | LAPORAN:

RMOL. Aliansi Petani Jonggol (APJ) menuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera mengusut kasus perampasan lahan di Jonggol Bonggor.

Mereka ingin mantan Bupati Bogor, Rahmat Yasin dan Wakil Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin diperiksa karena telah merampas 14 hektar tanah milik warga.

"14 hektar tanah kami dirampas oleh Rahmat Yasin dan keluarga, kami tidak pernah menjual semeter pun kepada Rahmat Yasin Cs," ujar koordinator lapangan, Syamsul  saat berorasi di depan gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (7/6).


Ada bukti girik/leter C kepemilikan lahan dan mereka juga masih pembayaran pajak.

Ia memperkirakan ada 100 hektar aset tanah negara yang dialihkan Pemkab Bogor sehingga terindikasi kerugian negara Rp 565 miliar.

"Sudah sepatutnya segera diperiksa pejabat-pejabat terkait seperti Rahmat Yasin, Ade Munawaroh," lantangnya dari atas mobil komando.

Selain dua orang tersebut Syamsul juga menyebut nama mantan anggota DPRD kota Bogor Zainur Mutaqin, Asissten Pemerintah dan Kesra Kabupaten Bogor Burhanudin,  Ketua Baznas Kabupaten Bogor Lesmana, Ketia Kadin Rudi Ferdian, Kadir Kominfo Wawan M. Sidik, serta mantan Camat Jonggol Asep Aer.

Perampasan itu diketahui pada tahun 2013 karena tiba-tiba keluar sertifikat tanah atas nama Rahmat Yasin serta keluarganya.

Sementara dalam UU diatur bahwa sertifikat baru bisa keluar apabila ada dasar girik/leter C.

Unjuk rasa APJ mendapat pengawalan dari aparat kepolisian. [wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya