Berita

Susi Pudjiastusi/Net

Bisnis

Menteri Susi Lirik Pengusaha Jepang

Tawarkan Sejumlah Pulau
MINGGU, 03 JUNI 2018 | 09:07 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Menteri Susi menawarkan beberapa pulau kepada pengusaha Jepang untuk investasi. Yaitu, pulau Sabang (Aceh), Natuna (Kepulauan Riau), Morotai (Maluku Utara), Biak Numfor (Papua), Moa dan Saumlaki (Maluku).
Meski rajin melakukan peneng­gelaman kapal asing pencuri ikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tetap membuka kerja sama dengan pihak luar. KKP membuka kran bisnis kepada puluhan pebisnis sektor kelautan dan perikanan asal Jepang.

Menteri KKP Susi Pudjiastusi menawarkan kepada pengu­saha Jepang untuk berinvesta­si pada pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di pulau sejumlah pulau. Yaitu, Sabang, Aceh, Natuna, Kepulauan Riau, Morotai, Maluku Utara, Biak Numfor, Papua, Moa dan Saumlaki, Maluku.

Menteri Susi mengatakan, pihaknya membuka kran bisnis bagi pengusaha asal Jepang ini, karena menurut aturan sektor pengolahan dan logistik sepenuhnya masih diperbolehkan. Yang tidak diperbolehkan itu adalah di sektor penangkapan ikan karena sudah ditetapkan sebagai negative list investasi asing.

Menteri Susi mengatakan, pihaknya membuka kran bisnis bagi pengusaha asal Jepang ini, karena menurut aturan sektor pengolahan dan logistik sepenuhnya masih diperbolehkan. Yang tidak diperbolehkan itu adalah di sektor penangkapan ikan karena sudah ditetapkan sebagai negative list investasi asing.

"Jadi tentunya kita pasti akan memberikan kemudahan perizinan, keringanan pajak, serta asistensi penuh bagi pengusaha yang berminat. Apalagi kita tahu, Indonesia memiliki panjang garis pantai 90.000 km. Setiap 30 km diperlukan mesin es (flake ice machine), maka butuh 3.000 mesin ke­cil dengan 1,5 ton es seharga 20 ribu dollar AS. Sehingga dibutuhkan 60 juta dollar AS. Jadi ini bisnis bagus," kata Susi dalam keterangan resminya, kemarin.

Oleh sebab itu, dia menilai bahwa pembangunan SKPTdi enam pulau terluar Indonesia merupakan salah satu lang­kah yang ditempuh pemerintah Indonesia untuk memperkuat in­dustri kelautan dan perikanan.

"Pengembangan industri ke­lautan dan perikanan di enam pulau terluar ini sebagai upaya melakukan food security dan juga defense security," ujarnya.

Guna menarik para inves­tor Jepang, Susi memaparkan kondisi terkini kelautan dan perikanan Indonesia, serta ren­cana jangka panjang pemerintah Indonesia dalam pengelolaan­nya. Kepada pengusaha Jepang, Menteri Susi menunjukkan peta Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia yang memperlihat­kan luasnya laut Indonesia dan besarnya potensi kelautan dan perikanan di dalamnya.

Susi juga berkisah, bagaimana dulu saat menjadi pengepul ikan di Pangandaran Jawa Barat, ia bersama nelayan setempat dengan melibatkan 1.200 kapal kecil mampu melakukan ekspor ke berbagai negara lain. Meski keadaan sempat memburuk aki­bat aktivitas illegal fishing yang makin massif kala itu, berkat aturan dan penegakan hukum yang tegas oleh pemerintah, kini kejayaan laut Indonesia sudah mulai kembali. Stok ikan pun mengalami peningkatan yang signifikan.

"Kini, nelayan semakin mudah menangkap ikan. Bahkan, di Pulau Natuna, nelayan sangat mudah memperoleh ikan tuna seberat 70-90 kg hanya dengan melaut sekitar 5 mil dari bibir pantai. Kesejahteraan nelayan pun meningkat. Neraca perdagangan ikan juga surplus. Bahkan saat ini Indonesia nomor satu di ASEAN, menggeser Thailand," ceritanya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya