Berita

Amran Sulaiman/Net

Bisnis

Amran: Importir Bawang Putih Sogok Pejabat Supaya Lolos Aturan Wajib Tanam

JUMAT, 01 JUNI 2018 | 13:20 WIB | LAPORAN:

Indikasi permainan para importir bawang putih tak hanya sebatas harga saja. Kebijakan Kementerian Pertanian yang mewajibkan mereka menanam lima persen bawang putih dari kuota impor yang dimiliki pun dipermainkan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menjelaskan pihaknya telah menemukan kecurangan yang dilakukan para importir ini. Mereka terkonfirmasi menyogok staf Kementan yang bertugas di lapangan agar lolos dari kewajiban.

"Uang gratifikasi dari importir yang disogok ke staf Kementan, langsung disetor dan dilaporkan ke KPK," kata Amran di kantornya, Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (1/6).

Kata Amran, pihaknya juga akan mengevaluasi 26 importir yang mendapat izin impor di tahun 2018 ini. Bila terbukti terlibat dengan kartel maka Kementan akan segera melakukan blacklist. Hal yang sama juga berlaku pada importir yang tidak melakukan wajib tanam bawang putih.  

"Bagi 26 importir yang sudah mendapat ijin impor 2018, terus kami evaluasi, apabila terbukti melakukan kartel, tidak segan segan mem-blacklist beserta group perusahaannya. Demikian juga bagi importir yang tidak melakukan wajib tanam, langsung di blacklist perusahaannya," sebut Amran.

Amran menjelaskan bila catatan hitam diberlakukan bagi perusahaan yang bermasalah dengan hukum, mengimpor barang yang tidak sesuai peruntukan dan mempermainkan harga sehingga dispasritas tinggi 500 hingga 1000 persen, manipulasi wajib tanam dan lainnya. Kementan mendukung penuh upaya penegakan hukum dan memberikan apresiasi kepada jajaran Polri beserta Satgas Pangan.

"Kini lebih dari 497 kasus pangan diproses hukum," jelasnya.

Untuk itu, Amran menegaskan bagi perusahaan importir nakal yang pemiliknya telah ditetapkan tersangka oleh Polri kemarin seperti PT PTI, PT TSR, PT CGM, PT FMT dan PT ASJ agar proses perizinannya langsung di masukkan dalam catatan hitam.  

"Perusahaan dan kroninya kami tutup dan tidak boleh bisnis di sektor pangan," ungkapnya.

"Bertepatan dengan hari Lahir Pancasila ini saya serukan perangi mafia pangan. Tutup perusahaan nakal dan buka pintu lebar lebar bagi perusahaan dan investor yang profesional dan berintegritas," pungkasnya. [nes]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya