Berita

Rizal Ramli/Net

Politik

Sistem Pendanaan Parpol Buat Demokrasi Menjadi Kriminal

JUMAT, 01 JUNI 2018 | 10:24 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Ekonom senior Riza Ramli mengungkap alasan yang membuat demokrasi Indonesia menjadi demokrasi kriminal salah satunya sistem pendanaan partai politik.

Rizal menjelasakan Indonesia menyontek gaya politik Amerika Serikat yakni parpol tidak dibiayai oleh negara.

Menurutnya parpol Amerika bisa mencari pendanaan sendiri lantaran rakyat mayoritas kaya dan juga banyak perusahaan kaya ikut menyumbang ke partai. Hal ini berbeda dengan pendanaan yang ada di Indonesia.


"Parpol suruh nyari duit sendiri mereka nyolong ramai-ramai di APBN dan APBD. Perkiraan colongan mereka (parpol) ini sekitar Rp 75 triliun per tahun," ungkap Rizal saat ditemui di kawasan Tebet Raya Dalam, Jakarta Selatan, Kamis (31/5).

Rizal menjelaskan hal ini jugalah yang menjadi salah satu program yang akan dilakukannya jika diberikan amanah oleh rakyat untuk menjadi Presiden di 2019.

Rizal akan mengubah sistem pembiayaan partai politik gaya Amerika tersebut dengan sistem yang telah diterapkan negara-negara di Eropa yakni parpol dibiayai oleh negara.

"Itungan kami, per tahun hanya menghabiskan Rp40 triliun, setengah kalau mereka menggarong uang negara," kat Rizal.

Keuntungan dari sistem tersebut, kata Rizal, partai hanya berfokus pada membina kader dan mencari tokoh muda berpotensi. Selain itu saat memasuki masa pemilu calon yang potensial tidak lagi perlu memberi mahar politik.
 
"Dampaknya apa? partai-partai akan bekerja untuk rakyat, kita buat demokrasi bukan kriminal lagi, tapi demokrasi yang bekerja untuk rakyat," demikian Rizal. [nes]
 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya