Berita

Eva Kusuma Sundari/Net

Politik

PDIP Targetkan Menang 80 Persen Di Pilkada Jateng

RABU, 30 MEI 2018 | 19:15 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

PDIP yakin tidak akan kalah di Pilkada Jawa Tengah 2018. Politisi PDIP Eva Kusuma Sundari bahkan menegaskan, partainya memasang target menang 80 persen di wilayah yang kerap disebut sebagai kandang banteng tersebut.

Apalagi survei teranyar yang dirilis di media massa menyebut bahwa pasangan yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo-Taj Yasin sudah mencapai tingkat keterpilihan di atas 70 persen.

"Survei terakhir yang dirilis sekitar 70 persen, tentu kita ingin sapu bersih di seluruh daerah yang merupakan kandang banteng," kata politikus PDI Perjuangan Eva Sundari dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (30/5).


Namun demikian, Eva meminta seluruh kader PDIP dan partai pengusung seperti Nasdem, PPP, Demokrat, dan Golkar untuk tetap waspada agar tidak kepleset dan mengakibatkan suara Ganjar-Taj Yasin terperosok.

”Peluang menang sangat besar tetapi tidak boleh kehilangan kewaspadaan. Jadi tetap waspada dan kerja dilanjutkan," ujarnya.

Anggota Komisi XI DPR ini sekali lagi mengaku yakin, PDIP tidak akan kebobolan di kandang banteng. Menurutnya, warga Jateng lebih condong untuk memilih siapapun calon yang diusung PDIP.

"Enggak mungkin 'kandang banteng' kita kalah, karena bukan sosok tetap lebih ke partai. Jadi siapapun yang diusung PDI Perjuangan itulah yang mereka pilih," papar Eva.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Gajah Mada (UGM), Arie Sujito mengamini apa yang disampaikan Eva. Menurutnya kemenangan  Ganjar-Taj Yasin sudah di depan mata.

Apalagi jika menilik tim sukses pasangan Sudirman Said-Ida Fauziah yang menurutnya belum berhasil mempengaruhi kantong-kantong suara di ‘kandang banteng’.

"Di atas kertas Ganjar masih cukup kuat, terlihat dari kemampuan timnya untuk mengkapitalisasi prestasi," ujarnya.

Selain itu, Arie menilai bahwa Sudirman-Ida bukan lawan sepadan bagi Ganjar-Taj Yasin. Sebab, keduanya tidak mengakar secara politik maupun kultural.

"Sekalipun lahir di situ, tapi identitas kulturalnya tidak cukup kuat," tukasnya. [fiq]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya