Berita

Foto/Net

Bisnis

RI Tertinggal Dari Filipina

Ekonomi Lampu Kuning
RABU, 30 MEI 2018 | 10:32 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kekhawatiran mengenai kondisi perekonomian Indonesia kembali ramai dibicarakan pasca pertumbuhan ekonomi kuartal I-2018 di bawah ekspek­tasi, hanya mampu tumbuh 5,06 persen. Perekonomian Indone­sia dinilai banyak kalangan, sudah lampu kuning.

Ekonom Institute for De­velopment of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhis­tira Adhinegara menyarankan pemerintah tidak mengelak tentang kondisi perekonomian Indonesia yang sedang dalam kondisi tidak baik.

"Seharusnya pemerintah menyadari (tidak resisten). Perekonomian (stagnan-red) bukan semata-mata faktor global saja, tetapi juga dari dalam negeri yang tidak siap hadapi dinamika perekonomi­an dunia," kata Bhima kepada Rakyat Merdeka, kemarin.


Beberapa negara tetangga, lanjut Bhima, menghadapi tekanan global yang sama. Tetapi, mereka bisa menghadapi tan­tangan tersebut. Disebutkan­nya antara lain Vietnam dan Filipina.

"Pertumbuhan ekonomi kedua negara itu tumbuh di atas 6 persen di tengah ketidak­pastian perekonomian global," cetusnya.

Bhima menuturkan, klaim perekonomian dalam kondisi baik bertolak belakang den­gan indikator-indikator yang menunjukkan perkembangan yang mengkhawatirkan. Antara lain, pelemahan nilai tukar ru­piah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam satu tahun terakhir sebesar -5,6 persen. Pelemahan ini terburuk di Asia.

Dia menilai, pelemahan tersebut disebabkan dari keter­gantungan dana asing di pasar saham dan utang.

Selain kurs, defisit transaksi berjalan mencapai 5,5 miliar dolar AS di kuartal I-2018 dan defisit neraca perdagangan mencapai 1,63 miliar dolar AS pada April. Kemudian, kon­sumsi rumah tangga, stagnan 4,95 persen. Daya beli kelas menengah ke bawah alami pelemahan.

Pada sisi lain, lanjut Bhima, nilai impor migas kini berpo­tensi membesar karena harga minyak mentah terus merang­kak naik.

"Akumulasi dari kondisi itu kalau dibiarkan akan memper­lambat laju ekonomi sampai tahun 2019. Ekonomi bakal susah tumbuh di atas 5,1 persen, apalagi targetnya 5,4 persen," ujarnya.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Industri Johnny Darmawan tidak me­nepis kondisi perekonomian di Tanah Air kurang bersahabat dengan dunia usaha.

"Beberapa industri sudah terkena dampak kondisi ekonomi, meskipun masih banyak industri yang mampu bertahan," kata Johnny.

Johnny menilai, pemerintah memang sedang melakukan per­baikan iklim usaha dan investasi. Namun sayang, perbaikan terse­but hadir pada momentum yang tidak tepat.

"Dalam kondisi ekonomi nasional maupun global yang sedang bergejolak, kebijakan pemerintah dalam kemudahan usaha dan investasi jadi tidak maksimal,"  kata Johnny. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya