Berita

Foto: Net

Politik

Ada Kekuatan Besar Yang Mainkan Isu Gaji Pimpinan BPIP

SELASA, 29 MEI 2018 | 23:31 WIB | LAPORAN:

Ada kekuatan besar di balik munculnya isu gaji Pimpinan, Pejabat, dan Pegawai Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Begitu dikatakan Ketua Umum Pemuda Indonesia Hebat (PIH), Rhuqby Adeana Subay kepada redaksi, Selasa malam (29/5).

Menurut dia, persoalan gaji dewan pengarah dan struktur BPIP sebetulnya baru wacana. Namun, sengaja digoreng oleh pihak-pihak tertentu agar menjadi polemik baru.


"Ada kekuatan subversif yang sengaja memframing dan memviralkan isue gaji BPIP sebagai bentuk pelemahan, karena kuatnya komitmen Pemerintahan Jokowi bahwa Pancasila final sebagai Ideologi Bangsa Indonesia," jelas Rhuqby.

Dia menilai, BPIP dibentuk dengan dasar kuat kesejarahan meneruskan cita cita mulia para pendiri bangsa, yaitu mewujudkan masyarakat indonesia yang merdeka bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Hal itu, lanjut Rhuqby, membuat kemunculan BPIP menjadi ancaman serius bagi sel aktif maupun sel pasif dari jaringan kelompok subversif trans-nasional.

"Kekuatan ideologi trans-nasional ini coba masuk untuk mengoyak Pancasila serta nilai nilai Keberagaman dan Kebhinekaan Bangsa Indonesia. Karena kekuatan anti Pancasila ini berkeliaraan dan berjejaring di dalam maupun di luar birokrasi pemerintahan jauh sebelum Pemerintahan Jokowi," jelasnya.

Rhuqby menambahkan, berkumpulnya tokoh tokoh di dalam Dewan Pengarah seperti, Megawati SP, Try Sutrisno, KH Maruf Amin, KH Said Aqil Siradj, Buya Syafii Maarif, Mahfud MD, Sudhamek merupakan tokoh bangsa yang telah teruji dedikasinya bagi Bangsa dan Negara.

"Para tokoh tersebut adalah sosok yang memiliki integritas tinggi dan bukan bekerja atas dasar gaji," jelasnya.

Untuk itu, Rhuqby mengajak seluruh elemen bangsa Indonesia untuk mewaspadai kelompok/organisasi yang coba membawa agenda untuk mengganti Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia atas nama kebebasan Demokrasi. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya