Berita

Marcus Priyo Gunarto/Net

Nusantara

Transportasi Online, Jangan Sampai Regulasi Malah Makan Korban

SABTU, 26 MEI 2018 | 06:24 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

. Pakar ahli hukum UGM Prof. Marcus Priyo Gunarto memaparkan hasil kajian dan penelitian terkait fenomena dan solusi transportasi daring khusunya di Jawa Timur.

Disebutkannya, UU tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan (LAJ) tidak hanya dibebankan kepada Kementerian Perhubungan, banyak lembaga yang terlibat di dalamnya.

"UU LAJ menyangkut multistakeholder dan terkait satu sama lain. Diantaranya Kemristekdikti, KemenPUPR, Korlantas Polri, lembaga pendidikan, Kemenperin, Kementerian Perdagangan dan kementerian serta instansi lainnya," kata Marcus dalam keterangannya, Sabtu (26/5).


Marcus yang pernah terlibat dalam perumusan UU LAJ menyampaikan betapa rumitnya saat perumusan UU 22/2009 tersebut.

Oleh sebab itu, melihat fenomena angkutan daring saat ini, kebutuhan transformasi konstruksi hubungan hukum dalam angkutan umum daring, negara harus hadir mengayomi dan melayani.

"Jangan sampai membuat regulasi tapi malah memakan korban. Dalam konteks korban, kita tidak bisa bicara besar kecil angka. Untuk itu negara harus hadir mengayomi, melayani," ujar Marcus.

Dia menegaskan teknologi bermanfaat jika digunakan dengan tepat, dan tidak ada yang mengatakan transportasi online tidak ada manfaatnya ataupun merugikan.

Namun hanya saja, fenomena transportasi online perlu dipikirkan bersama-sama. Tetapi untuk motor atau roda dua tetap sejak awal tidak pernah ditempatkan sebagai transportasi umum. Jika nanti pemerintah menyebut pengadaan transportasi umum, driver online roda dua jangan pernah menyalahkan pemerintah.

"Fenomena angkutan daring ini harus segera diatur dengan kebijakan sendiri, bukan dengan mengubah UU yang ada. Sebab fenomena angkutan daring memiliki banyak ekses di antaranya aspek ketenagakerjaan, aspek keselamatan dan aspek TI. Negara harus segera hadir," demikian Marcus. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya