Berita

Hariman Siregar/Net

Politik

Aktivis Malari: Polisi Enggak Perlu Bubarkan Demo Dengan Kekerasan

KAMIS, 24 MEI 2018 | 00:28 WIB | LAPORAN:

Tindakan represif aparat Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terhadap aksi mahasiswa HMI MPO saat memperingati 20 Tahun Reformasi di depan Istana Negara disesalkan.

Aktivis reformasi, Hariman Siregar menegaskan, aksi main hakim sendiri oleh aparat itu haruslah segera dipertanggungjawabkan.

"Ini harus harus di evaluasi (oleh atasan mereka), diperiksa, kenapa kalian sampai begitu. Supaya enggak terulang lagi," desaknya di sela-sela diskusi yang diselenggarakan Indonesian Democracy Monitor (InDEMO) bertajuk 'Partai Politik dan Pilkada Serentak, Meningkatkan Kualitas Demokrasi Melalui Politik Elektoral' di kawasan Jalan Lautze Raya, Jakarta Pusat, Rabu (23/5).


Pria yang dikenal sebagai pentolan aktivis peristiwa Malari ini tak setuju dengan desakan agar Kapolri, Jenderal Polisi, Tito Karnavian bertanggung jawab dengan mengundurkan diri dari jabatannya.

"Saya juga enggak setuju kalau cuma gara-gara demo seperti itu kok jauh benar sampai nuntut Kapolri mundur itu enggak benar dong. Itu kan petugas lapangan saja, ada atasannya, atasannya punya atasan lagi, ditanya sama Kapolres, apa yang terjadi sih. Supaya semuanya puas," tegasnya.

Bukan tanpa sebab, menurut dia, apapun alasannya, aparat keamanan tak boleh membubarkan aksi masa dengan tindakan sekeras itu.

"Saya kira saya menyalahkanlah kalau sampai ada tindakan kekerasan dari aparat yang berlebihan," sesalnya.

Seharusnya, setelah 20 tahun reformasi, aparat polisi lebih terlatih. Konkretnya, di setiap aksi massa, ada tim khusus yang memang sangat terlatih untuk mengendalikan massa demonstran dengan cara-cara yang lebih baik.

"Saya kira enggak diperlukanlah kekerasan berlebihan itu. Enggak ada membubarkan dengan kekerasan itu enggak boleh," pungkasnya. [sam]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya