Berita

Foto/Net

Bisnis

Garuda Larang Karyawan Komentari Isu Negatif

Pilot Langgar Etika Dinonaktifkan
SELASA, 22 MEI 2018 | 11:20 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk baru saja menjatuhkan sank­si kepada dua orang pilotnya, karena postingannya di media so­sial (Medsos) yang diduga mem­bela aksi terorisme. Garuda pun langsung instruksikan seluruh karyawan untuk tidak ikut-ikutan berkomentar perihal isu sensitif khususnya di medsos.

Maskapai kebanggaan Indone­sia ini bakal menindak tegas para karyawannya yang berulah. Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heri­andono kepada media mengakui, memang ada pilotnya yang mem­posting tentang isu aksi teror di media sosial Facebook. Mereka adalah TS dan OGT.

Oknum pilot berinisial TS diduga mendukung aksi teror­isme melalui unggahan di akun Facebook miliknya itu.


Hengki menceritakan, ketika mengetahui hal tersebut pihak Garuda langsung berinisiatif melakukan pemanggilan terhadap TS untuk meminta keterangannya soal posting-annya itu. "Iya betul yang bersangkutan adalah Pilot GA. Kita lakukan investigasi pada pilot yang bersangkutan hari ini (Senin 21/5)," katanya.

Untuk sanksi tahap pertama, manajemen Garuda Indonesia langsung membebastugaskan (grounded) pilot.

"Untuk mengantisipasi keja­dian serupa terulang kembali, Garuda Indonesia mengingatkan kembali agar semua jajarannya lebih berhati-hati di medsos."

PT Garuda Indonesia, juga mengimbau seluruh pegawainya untuk tidak mengunggah atau mengomentari hal-hal yang bersifat sensitif, SARA, dan penyebar kebencian dan melaku­kan aktivitas sosmed sesuai pedoman yang berlaku.

Sebagai maskapai pelat merah ternama maka bukan hal yang aneh jika pilot menjadi sorotan masyarakat. Apalagi si pilot mencantumkan profesinya se­bagai pilot Garuda Indonesia di Facebook. "Kita minta agar se­mua bisa lebih bijaksana dalam bersosial media," jelasnya.

Wajar memang jika pihak maskapai meminta karyawannya untuk berhati-hati dan tidak ikut komentari isu sensitif. Pasalnya, selain TS di hari sebelumnya ada oknum pilot juga yang mem­posting terkait isu terorisme.

Garuda Indonesia juga langsung menonatifkan atau men-grounded-kan pilotnya berinisial OGT, aki­bat postingannya di media sosial yang menyebut aksi teror bom Surabaya sebuah rekayasa.

Dia mengungkapkan, seiring dengan dirumahkannya oknum pilot tersebut, Garuda Indonesia melakukan investigasi lebih lan­jut tentang apakah hal tersebut benar dan perihal motif dan latar belakang terkait postingan di media sosial tersebut.

Investigasi terhadap pilot yang bersangkutan juga akan dilakukan terkait dengan dugaan mengenai hubungannya dengan seorang wanita yang sebelumnya sempat mengemuka di sejumlah postingan sosial media.

"Kami pastikan pilot tersebut akan ditindak sesuai kebijakan perusahaan sekiranya ditemu­kan indikasi terkait perilaku menyimpang atau pelanggaran etika," jelas Hengki.

Berkaitan dengan hal terse­but, Garuda Indonesia mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi atas unggahan tersebut. Garuda juga mengim­bau jajaran karyawan untuk selalu mengedepankan etika dan prinsip kehati-hatian dalam melakukan aktivitas di lini sosial media, khususnya terkait isu-isu mengenai SARA. "Apalagi jika akun media sosial mereka turut menampilkan atribut dan identi­tas perusahaan," tambah dia.

Ditegaskan lagi bahwa Garuda Indonesia memiliki kebijakan dan aturan perusahaan terkait koridor publikasi konten konten medsos yang dikeluarkan karyawan, khususnya pilot dan awak kabin. Alasannya, atribut mereka sebagai personel awak pesawat Garuda Indonesia mendapatkan sorotan dari masyarakat luas.

"Pada kesempatan ini, Garuda Indonesia juga menyampaikan komitmen dan dukungannya terhadap upaya seluruh pihak dalam upaya pemberantasan terorisme. Tentunya sekiranya ditemukan indikasi karyawan yang terlibat aktivitas tersebut, perusahaan akan memberikan sanksi tegas," jelas Hengki.

Garuda Indonesia juga se­cara rutin melakukan screening berkala terhadap karyawan serta pilot dan awak kabin khususnya mengenai hal-hal yang terkait dengan komitmen safety opera­sional penerbangan. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya