Berita

Suasana di depan gedung Dewan Munisipaliti di Caracas, di sebelah Plaza Bolivar/RMOL

Dunia

Tibisay Lucena: Persiapan Pilpres Sudah Matang

SELASA, 15 MEI 2018 | 13:27 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Persiapan menuju pemilihan presiden sudah matang. Mulai hari Selasa besok (15/5), materi pemilihan akan disebarkan ke sekitar 14 ribu tempat pemungutan suara (TPS).

Pemilihan presiden yang akan diselenggarakan pada hari Minggu, 20 Mei, merupakan pemilihan ke 24 sejak tahun 1998. Sementara dalam sepuluh bulan terakhir, Venezuela menggelar empat pemilihan, termasuk pilpres 2018 ini.

Sejauh ini petahana Nicolas Maduro (55) dari Partai Uni Sosialis Venezuela (PSUV) masih diunggulkan. Maduro berkuasa di Venezuela setelah Hugo Chavez meninggal dunia pada tahun 2013.

Calon presiden lainnya adalah Henri Falcon (56), seorang pengacara yang pernah menjadi guberur negara bagian Lara. Penantang utama Maduro ini pernah menjadi anggota PSUV sebelum keluar di tahun 2010.  Kini Falcon memimpin Partai Progresif.

Capres ketiga adalah pengusaha dan pendeta keturunan Italia, Javier Bertucci (48) yang membawa tema utama menentang aborsi dan homoseksual di Venezuela.

Menurut Dewan Pemilihan Nasional, TPS akan mulai didirikan pada hari Jumat (18/5), dua hari sebelum hari pencoblosan. Adapun masa kampanye akan berakhir pada hari Kamis (17/5).

Dari pantauan di lapangan, sekolah-sekolah telah diliburkan. Alat peraga seperti poster dan mural kandidat terlihat dimana-mana di sudut kota Caracas.

Sementara itu, Ketua Dewan Pemilihan Nasional, Tibisay Lucena, memastikan bahwa persiapan pilpres sudah matang. Dia mengatakan, pilpres akan disaksikan oleh pemantau pemilu dari berbagai negara dan lembaga internasional seperti dari Parlemen Eropa, Parlemen Amerika Latin, wartawan dan akademisi.

Sementara itu, dari publikasi resmi pemerintah disebutkan bahwa masih ada permintaan dari sementara kalangan agar pilpres ditunda. Seperti yang misalnya disampaikan Konferensi Episkopal Venezuela. Dikutip dari Chavez Vive, buletin elektronik yang diterbitkan Kedubes Venezuela di Australia, Konferensi Episkopal mengatakan pilpres tidak punya legitimasi karena diselenggarakan atas permintaan Majelis Konstituen Nasional.    

Terbitan yang sama juga menyebutkan bahwa Partai Keadilan Pertama akan menggelar demonstrasi menentang pilpres pada hari Rabu (16/5). [guh]

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya