Belum genap sepekan kerusuhan dan pembunuhan sadis anggota kepolisian oleh teroris di Mako Brimob Kelapa Dua. Pagi tadi, tiga gereja di Surabaya mendapat serangan teror bom.
Pimpinan Pusat Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI). menyatakan turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas korban meninggal dan terluka dalam dua tragedi berdarah itu.
"Dua peristiwa teror yang terjadi dalam seminggu ini merupakan tanda bahwa negara lemah dan tak hadir serta aparat keamanan kita lalai dan abai sehingga menyebabkan tindakan yang merenggut banyak nyawa itu terjadi," tegas Ketua Presidium PP PMKRI St. Thomas Aquinas, Juventus Prima Yoris Kago melalui rilis yang diterima redaksi.
Ia mengutuk keras aksi teror, khususnya di tiga gereja di Surabaya dan menuntut negara menjamin keamanan nasional seluruh warga negara Indonesia.
"PMKRI mengharapkan agar pemerintah dan pihak kepolisian segera mengusut tuntas pelaku bom bunuh diri yang menyerang Gereja Katolik dan Kristen di Surabaya," tegasnya.
Dia mengatakan, PP PMKRI berkoordinasi dengan rekan-rekan PMKRI Surabaya untuk turun ke lokasi dan terlibat bersama umat gereja.
Dia meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap tenang dan tak terprovokasi oleh situasi.
"PMKRI mengimbau masyarakat tetap menjaga persatuan untuk menangkal radikalisme dan terorisme di kalangan masyarakat," imbuhnya.
Dia menambahkan, saat ini PP PMKRI berkoordinasi dengan rekan-rekan PMKRI Surabaya untuk turun ke lokasi dan terlibat bersama umat gereja.
[wid]