Berita

Agus Rahardjo/Net

Hukum

KPK Prihatin Sistem E-Budgeting Jokowi Disalahgunakan

MINGGU, 06 MEI 2018 | 06:38 WIB | LAPORAN:

Ketua KPK Agus Rahardjo mengaku prihatin masih ada saja wakil rakyat dan pejabat negara bermain-main dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara. Padahal pemerintah sudah mencanangkan sistem e-panning e-budgeting.

Keprihatinan Agus ini didasari ditangkapnya Anggota DPR RI Komisi XI dari Fraksi Partai Demokrat Amin Santono dalam operasi tangkap tangan KPK, Jumat (4/5).

Menurutnya program yang digagagas Presiden Joko Widodo saat kampanye ini bertujuan baik agar anggaran biaa transparan.


"Idealnya kalau semua transparan tidak ada lobi-lobi lagi. Karena daerah tahu rakyat tahu dari awal DAK (Dana Alokasi Khusus) dan DAU (Dana Alokasi Umum) berapa, dana bagi hasil berapa dan kalau dalam perjalanan ada APBN-P jauh-jauh hari diinformasikan oleh pemerintah pusat," ujarnya saat konfrensi pers di gedung KPK, Sabtu (5/5).

Lebih lanjut Agus juga menyayangkan adanya oknum yang memanfaatkan pembahasan APBN-P. Padahal dalam APBN-P tidak ada perubahan yang signifikan.

Menurut Agus, dimanfaatkannya pambahasan APBN-P membuktikan sistem transparansi masih kurang.

"Jadi terjadi lobi dan sifatnya tersembunyi diberi sesuatu kepada yang berkuasa mengurus. Kejadiannya seperti sehingga yang kami lakukan penangkapan di Halim," ujar Agus.

Seperti diketahui, Amin ditangkap lantaran diduga menerima suap terkait usulan Dana Perimbangan Keuangan Daerah pada RAPBN-P tahun anggaran 2018.

Pasca OTT, KPK menetapkan Amin dan tiga pihak lainnya sebagai tersangka suap. Dalam OTT tersebut KPK menyita uang Rp400juta yang diduga bagian dari komitmen fee sebesar 7persen atau sekitar Rp1,7miliar dari dua proyek Pemkab Sumedang dengan anggaran Rp25 miliar.

Adapun tiga pihak lain yakni Eka Kamaluddin selaku swasta atau perantara, Yaya Purnomo selaku Kasi Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan dan Permukiman pada Ditjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan serta Ahmad Ghiast selaku pihak swasta. [nes]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya