Berita

Saut Situmorang/RMOL

Hukum

KPK Tak Ragu Jerat Boediono

JUMAT, 04 MEI 2018 | 18:40 WIB | LAPORAN:

. Keraguan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak akan berani mengusut Boediono karena mantan wakil presiden terbantahkan.

Komisioner KPK Saut Situmorang menegaskan lembaga anti rasuah akan memperlakukan sama semua nama yang berdasarkan perintah pengadilan harus ditetapkan tersangka kasus bailout Bank Century Rp 6,7 triliun.

"Ya di undang-undang nggak ada nama besar, nama kecil gitu lho. Yang jelas dimention dalam putusan Budi Mulya itu ada 10 nama. Dalam hukum itu nggak ada soal besar kecil," ujar Saut usai membuka acara konser musik sekaligus peluncuran album kompilasi 'Perangi Korupsi: KPKITUKITA' di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/5).


Saut menegaskan bahwa pihaknya tidak ragu mengusut tuntas kasus bailut Century yang dianggap beberapa pihak muncul sebagai gratifikasi untuk posisi cawapres pendamping inkumben di Pilpres 2009.

"Nggak lah, ragu gimana," ucap Saut.

Seperti diketahui, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memerintahkan KPK untuk mentersangkakan beberapa orang dalam kasus Bank Century diantaranya Boediono, Muliaman D. Hadad, Raden Pardede dan kawan-kawannya sebagaimana tertuang dalam surat dakwaan atas nama terdakwa Budi Mulya.

Budi Mulya didakwa bersama-sama dengan Boediono selaku Gubernur BI, Miranda Swaray Goeltom selaku Deputi Gubernur Senior BI, Siti Chalimah Fadjriah selaku Deputi Gubernur bidang VI Pengawasan Bank Umum dan Bank Syariah, S Budi Rochadi (sudah meninggal dunia) selaku Deputi Gubernur bidang VII Sistem Pembayaran dan Pengedaran Uang BPR dan Perkreditan, Robert Tantular, serta Direktur Utama Bank Century Hermanus Hasan Muslim melakukan tindak pidana korupsi. Mereka dinilai telah merugikan keuangan negara sebesar Rp 689,39 miliar dalam pemberian FPJP untuk Bank Century.

Perintah PN Jaksel tersebut tertuang dalam putusan pra peradilan penanganan proses hukum Century terhadap KPK yang diajukan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI).[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya