Menteri Ketenagakerjan (Menaker) M. Hanif Dhakiri, menyampaikan apresiasinya kepada buruh/pekerja serta para pimpinan serikat pekerja/serikat buruh di seluruh Indonesia yang telah merayakan May Day tahun ini berjalan kondusif, aman, damai, dan penuh kemeriahan.
Apresiasi juga diberikan kepada pengusaha yang telah memfasilitasi kegiatan perayaan May Day di lingkungan perusahaannya masing-masing, serta kepada pemerintah daerah dan aparat Kepolisan dan TNI yang telah melakukan pengamanan May Day dengan baik.
"May Day berlangsung kondusif, tertib, aman, dan damai. Tentu ini menjadi prestasi juga dari buruh Indonesia. Kita terus berharap di masa depan, May Day akan terus berlangsung kondusif tanpa aksi anarkis apalagi melanggar hukum," kata Menaker Hanif dalam saat menggelar acara Final Liga Pekerja Indonesia (Lipesia) di Stadion ‎Soemantri Brodjonegoro, Jakarta pada Selasa (1/5).
Kata Menaker, perayaan May Day diisi dengan berbagai kegiatan positif seperti lomba memasak, buruh mengaji, lomba senam Maumere, khitanan massal, jalan sehat, sepeda santai, kompetisi band, dan Liga Pekerja Indonesia, serta kegiatan lainnya.
"May Day berlangsung aman dan penuh kegembiraan tidak hanya di Jakarta, tapi juga di kota-kota lain di Indonesia. Ini sejalan dengan pesan dari Kemnaker yang mengajak buruh bersuka cita merayakan hari buruh tahun ini dengan semangat may day is a fun day.â€
Lebih lanjut Hanif berharap peringatan May Day harus dimanfaatkan membangun kebersamaan hubungan industrial yang kondusif antara pengusaha, pekerja/buruh, dan pemerintah untuk menghindari terjadinya PHK, meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan meningkatkan produktivitas kerja.
"Pemerintah terus melakukan berbagai upaya mempererat jalinan hubungan baik dengan pengusaha maupun pekerja/buruh untuk penguatan dan menciptakan hubungan industrial yang harmonis," katanya.
Terkait dengan berbagai tuntutan dan aspirasi dari buruh/pekerja, Menaker Hanif mengatakan pemerintah tidak diam dan terus mencari solusi terbaik yang menguntungkan pekerja dan pengusaha.
"Pemerintah tidak tinggal diam menanggapi aspirasi berbagai tuntutan pekerja/buruh, kita terus berupaya mencari solusi terbaik untuk pengusaha maupun pekerja. Semua aspek ketenagakerjaan kita benahi secara bertahap dan berkelanjutan baik dari segi perubahan regulasi maupun pengawasan pelaksanaanya," kata Hanif.
Pemerintah kata Hanif, berupaya mengakomodasi tuntutan pekerja/buruh, termasuk juga masukan dan saran dari kalangan pengusaha.
Dalam hal ini, di satu sisi pemerintah terus mendorong agar dunia usaha/industri nasional bisa terus berkembang dan di sisi lain pekerja/buruh bisa lebih sejahtera dan terlindungi.
Hanif juga mendorong agar para pekerja dan pengusaha pun bisa menggunakan forum bipartit dan tripartit antara Pekerja, Pengusaha dan Pemerintah untuk berdialog sosial menyampaikan aspirasi dan tuntutannya
"Gunakan proses dialog baik antara serikat pekerja, pemerintah, dan pengusaha dalam forum Tripartit Nasional untuk mencapai solusi terbaik bagi semua pihak,†kata Hanif.
[dzk]