Berita

Luhut Binsar Panjaitan/Net

Bisnis

Menteri Luhut Direstui Vatikan

Lawan Kampanye Hitam Sawit Di Eropa
JUMAT, 27 APRIL 2018 | 10:32 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah berupaya keras menangkal kampanye hitam Uni Eropa terkait penggunaan kelapa sawit asal Indonesia. Selain melobi sejumlah pejabat tinggi dan anggota Parlemen Uni Eropa, pemerintah mengirim Menteri Luhut Binsar Panjaitan untuk menggandeng Vatikan dalam menghadapi negara-negara di benua biru.

Beberapa negara di Eropa menilai penggunaan kelapa sawit sebagai biodiesel berbahaya bagi lingkungan. Penggunaan kelapa sawit dianggap sebagai penyebab deforestasi atau penebangan hutan serampangan.

Akibat tudingan "miring" itu, arus dagang produk kelapa sawit asal Indonesia ke benua biru itu bakal kena dampaknya. Ekspor hasil olahan kelapa sawit ke ka­wasan tersebut akan berkurang drastis.


Namun begitu, Menteri Koordinator Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut B Panjaitan mengaku telah mengantongi dukungan Vatikan dalam meng­hadapi kampanye hitam Uni Eropa terhadap produk minyak kelapa sawit Indonesia.

Dalam rilis yang dikirim kepada wartawan, kata Luhut, Lembaga Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian Vatikan sangat con­cern terhadap nasib para petani sawit dan jutaan orang yang kehidupannya bergantung pada industri kelapa sawit.

"Beliau secara khusus me­nyatakan apa yang akan terjadi, jika mereka, yang sebagian besar Muslim, tidak mempunyai peng­hasilan lagi. Kardinal Turkson menggagas mengadakan seminar yang membicarakan hal ini di Universitas Kepausan, di Vatikan bulan depan," bebernya.

Restu dan dukungan Vatikan kepada Indonesia disampaikan Direktur Lembaga Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian Vatikan, Kardinal Peter Turkson pada Rabu (25/4).

Lebih lanjut, Luhut menga­takan, dalam pertemuan yang berlangsung hampir dua jam itu juga membahas soal pencegahan kemiskinan. Jangan sampai, jumlah orang miskin makin bertambah.

Untuk itu, dalam waktu dekat ini direncakan menggelar semi­nar dengan mengundang sejum­lah kalangan, seperti unsur Uni Eropa, perusahaan multi-nasion­al pengguna produk kelapa sawit, petani rakyat khususnya dari Malaysia dan Indonesia, serta lenbaga-lembaga keagamaan.

Rencananya juga, kata Luhut, akan mengundang organisasi keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah.

Dalam seminar tersebut, Luhut juga mengaku akan mengun­dang Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Kolombia Juan Guillermo Zuluaga.

Kolombia merupakan salah satu negara penghasil sawit terbe­sar bersama Thailand, Nigeria, Papua Nugini, Guatemala, Pantai Gading dan Honduras. Kolombia merupakan penghasil kelapa sawit ke-4 terbesar di dunia dengan produksi 1,28 juta ton per tahun.

Zulhuga, kata Luhut, juga menilai rencana Uni Eropa menghapus penggunaan biod­iesel dari kelapa sawit ini cukup mengganggu. Di Kolombia, ada sekitar 5,000 hektare kelapa sawit yang dimiliki petani atau pengusaha kecil menengah.

"Saya melakukan hal yang sama dengan Anda. Kami melakukan berbagai pertemuan dan meluruskan pandangan-pandangan yang salah tentang kelapa sawi. Tuduhan ini sama sekali tidak berdasar," kata Menteri Zuluaga.

Dalam kesempatan itu, Luhut juga menjelaskan kepada Kardinal Turkson terkait upaya yang telah dilakukan Indonesia, seperti pembersihan sungai Citarum sepanjang 300 km yang dilakukan masyarakat sipil, TNI dan Polri.

"Kardinal mengapresiasi usaha-usaha pemerintah dalam mengatasi berbagai masalah lingkungan termasuk pencurian ikan dan kebakaran hutan," tan­das Luhut.   ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya