Berita

Politik

Vicktor Laiskodat Tak Diproses Hukum, PA 212 Mengeluh Ke Jokowi

RABU, 25 APRIL 2018 | 18:59 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Proses hukum politisi Nasdem Vicktor Laiskodat dikeluhkan. Meski secara eksplisit tidak menyebut nama Vicktor, namun secara implisit keluhan yang disampaikan Persaudaraan Alumni (PA) 212 saat dijamu Presiden Jokowi di Istana Bogor, Minggu (22/4), benar-benar dimaksudkan untuk Vicktor.

"Bahkan penista-penista itu ada yang menjadi calon gubernur. Itulah yang kita sampaikan keluhan umat kepada Presiden dalam pertemuan di Istana Bogor," kata Anggota PA 212 Yusuf Muhammad Martak saat konferensi pers di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (25/4).

Vicktor saat ini tengah sibuk mengurus pemenangan sebagai calon gubernur NTT. Sebelumnya Vicktor dilaporkan atas pidatonya yang menyebut sejumlah partai politik mendukung pro-khilafah dan intoleran. Adapun pelapornya adalah Partai Gerindra, PAN, Demokrat, dan PKS. Viktor disebut melanggar Pasal 156 KUHP atau UU Nomor 19 Tahun 2016 atas perubahan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.


Dikatkan Yusuf Muhammad, pertemuan dengan Jokowi yang berlangsung di Masjid Istana Bogor itu membahas soal penegakan hukum terhadap kriminalisasi ulama.

Yusuf mengatakan keluhan yang sudah pernah disampaiakan kepada Jokowi sebelum pertamuan Bogor. Ketika itu Jokowi langsung memerintahkan Menkopolhukam untuk menindaklanjutinya.

"Namun setelah berjalannya waktu 9 bulan, tidak ada satupun kasus-kasus yang menimpa ulama diselesaikan dengan baik," kata dia.

Dalam pertemuan di Bogor, Muhammad Artak mengatakan bersama rekan-rekannya kembali mengeluhkan soal belum tuntasnya kasus yang menimpa para ulama dan aktivis 212. Padahal menurut mereka cacat dari segi penegakan hukum.

Sebaliknya, mereka mengeluh ke Jokowi karena laporan terhada orang-orang yang menistakan Islam dan ulama cenderung lama dalam proses penangananya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya