Berita

Foto: Net

Bisnis

Akademisi: Sawit Nasional Masuk Tanaman Hutan Harus Diperjuangkan

SENIN, 23 APRIL 2018 | 08:57 WIB | LAPORAN:

Peran pemerintah untuk mendukung industri dan perkebunan sawit nasional sangat dibutuhkan. Pasalnya, kampanye hitam tentang sawit Indonesia masih gencar dihembuskan oleh negara pesaing.

Guru Besar Kebijakan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Prof. Dodik Nurrochmat menjelaskan, salah satu dampak kampanye hitam tersebut adalah tidak dianggapnya sawit nasional sebagai tanaman hutan sesuai dengan kriteria  Food and Agriculture Organization (FAO).

"Sekarang ini perlu kemauan dan lobi politis yang kuat dari pemerintah untuk memasukkan sawit sebagai tanaman hutan sesuai dengan kriteria FAO," tuturnya di Jakarta, belum lama ini.


Dia menilai keputusan FAO tidak memasukkan sawit sebagai tanaman hutan, merupakan hegemoni tafsir dari kelompok negara-negara pesaing sawit.

"Mereka negara pesaing jelas ada kepentingan terhadap kelangsungan industri minyak nabatinya," kata Dodiek.

Menurut Dodiek, saat ini, semua jenis tanaman kelapa, kecuali sawit masuk kategori  FAO, sebagai tanaman hutan. Sawit sebenarnya memiliki kriteria yang dipersyaratkan FAO yakni mempunyai tinggi batang minimal 5 m, memiliki tutupan kawasan 10 persen -20 persen, luasan kawasan minimal 0,5 m dan lebar jalur di atas 20 M.

"Dari banyak kasus, kita memahami betapa kuatnya diplomasi politik negara-negara penghasil minyak nabati seperti biji bunga matahari dan lainnya untuk memproteksi komoditas andalan mereka," ujarnya.

Karena itu, menurutnya perlu kemauan politis yang kuat untuk memperjuangkan sawit sebagai tanaman hutan agar otoritas kehutanan dan pertanian tidak selalu kalah dalam diplomasi di forum internasional termasuk forum FAO.

Sawit sebagai tanaman hutan, pernah dilansir MS Kaban yang saat itu menjabat Menteri Kehutanan. Melalui peraturan Menteri terkait pedoman pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI)  dan izin usaha pemanfaatan  hasil hutan kayu pada HTI (IUPHHK-HTI) sawit dimasukkan sebagai salah satu tanaman tahunan berkayu yang dapat digunakan untuk HTI.

"Sayangnya kebijakan itu tidak berlangsung lama, karena lobi dan kepentingan sejumlah pihak yang menyudutkan sawit," pungkasnya.[wid]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya