Berita

Nasaruddin Umar/Net

Makna Spiritual Isra' Mi'raj (8)

Jenis-jenis Perjalanan Spiritual (3): Al-Suluk

RABU, 18 APRIL 2018 | 10:55 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

AL-SULUK berasal dari kata salaka-yasluku-suluk berar­ti memasuki, melalui jalan-jalan tertentu, mengurai dan memintal. Kata suluk da­lam perspektif Tafsir Isyari dan dunia tasawuf memiliki makna sebai sebuah jalan khusus atau lorong rahasia menuju Tuhan. Dalam pers­pektif tasawuf dikenal ada tiga jalan menuju Tu­han, yaitu Syari'ah, Thariqah, dan Suluk.

Pertama, jalan Syari'ah ialah jalan standar mesti dilalui oleh umat Islam. Syari'ah secara popular sering direduksi maknanya menjadi fikih atau pemikiran hukum Islam (Fiqh). Jalan ini ada­lah standar yang mesti dilalui oleh siapapun yang hendak meraih ridha-Nya. Jalan ini wajib secara inividu muslim untuk melewatinya. Jika ada orang hendak mendekatkan diri sedekat-dekatnya ke­pada Allah Swt tanpa melalui atau mengindah­kan ketentuan Syari'ah maka sulit dibayangkan akan sampai ke tempat tujuan. Setinggi apap­un tasawuf seseorang tidak boleh meninggal­kan Syari'ah. Jalan selanjutnya, yaitu Thariqah dan Suluk sesungguhnya hanya kelanjutan dari Syari'ah. Di dalam Syari'ah diperkenalkan Rukun Iman dan Rukun Islam.

Kedua, jalan thariqah, atau biasa disebut den­gan jalan sufistik atau tasawuf. Jalan ini lebih dari sekadar jalan standar sebagaimana diper­kenalkan secara umum dalam konsep Syari'ah. Jalan ini sudah mulai masuk ke wilayah hakekat. Jalan ini bagaikan "jalan tikus" untuk menghin­dari kemacetan atau untuk sampai lebih cepat kepada Allah Swt. Siapapun yang hendak mele­wati jalan ini sangat disarankan untuk memiliki guru atau pembimbing khusus (mursyid). Sang musrsyid akan membimbing sang murid agar jangan salah jalan atau salah alamat di dalam mencari Tuhan. Orang-orang yang akan mele­wati jalan ini disarankan memiliki pembimbing atau mursyid, agar jika ada kerancuan pikiran dan kebingungan Mursyid bisa membimbing.


Ketiga, jalan suluk, yaitu jalan atau lorong ra­hasia menuju Tuhan. Jalan Suluk adalah "jalan setapak" yang amat jarang dilalui orang na­mun jalan ini amat cepat sampai ke tempat tu­juan. Hanya perlu diingat semakin cepat jalur yang dipilih semakin banyak dan semakin ting­gi risiko yang harus dihadapi. Menempuh jalan suluk ini perlu kesiapan lahir batin dan dengan didampingi orang-orang yang berpengalaman sebagai mursyid atau syekh. Keberadaan dan praktek suluk tidak seragam, tergantung kel­ompom tarekat yang mengamalkannya. Antara praktek tarekan dan praktek suluk sebetulnya sama. Yang membedakan ialah suluk lebih in­tensif dan lebih personal. Sedangkan tarekat lebih bersifat terbuka.

Kata suluk digunakan beberapa kali di da­lam Al-Qur'an antara lain: Kemudian makan­lah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimu­dahkan (bagimu). (Q.S. al-Nahl/16:69). Kata fasluki subula Rabbi (tempuhlah jalan Tu­hanmu) dijadikan titik masuk untuk mengem­bangkan jalan-jalan menuju Tuhan. Setiap orang seolah-olah memiliki lorong-lorong rahasianya sendiri di dalam mendekati Tu­hannya. Lorong rahasia ini memang terasa asyik bagi yang menekuninya. Itulah sebab­nya para penempuh jalan suluk sering keli­hatan penuh rasa percaya diri. Seperti apap­un dirinya, ia tetap percaya bahwa Tuhannya akan mendengar, melihat, dan memelihara dirinya. Ia tidak ingin mempertaruhkan den­gan pengalaman spiritual yang mahal ini dengan kepuasan duniawi apapun.

Dalam ayat lain juga dikatakan: (Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun ten­tang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia men­gadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. (Q.S. al-Jin/72:26-27). Kata suluk dalam ayat ini sebagai "penjaga" atau protector terhadap berbagai hal yang ber­sifat negatif.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya