Berita

Lyudmila Vorobieva/RMOL

Dunia

Dubes Rusia: Serangan Ke Suriah Gunakan Alasan Hoax

SELASA, 17 APRIL 2018 | 13:10 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

. Serangan yang dilakukan Amerika Serikat, Inggris Raya dan Prancis ke wilayah Republik Arab Suriah patut disesalkan karena melanggar semua aturan internasional yang berlaku.

Terlebih lagi, serangan itu menggunakan alasan (pretext) dari hoax yang disebarkan media sosial.

Hal itu disampaikan Dutabesar Federasi Rusia untuk Republik Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam perbincangan dengan redaksi di Rumah Dinas Dubes Rusia di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (17/4).

"Serangan itu patut disayangkan karena ketiga negara Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB (AS, Inggris, dan Prancis) tidak meminta izin dari PBB," ujar Dubes Lyudmila.

Dubes Lyudmila mengatakan, tidak ada bukti sama sekali yang memperlihatkan bahwa pemerintah Bashar Assad menggunakan senjata biologi untuk membunuh warganya sendiri.

"Tuduhan itu tidak berdasar. Untuk apa pemerintah Suriah membunuh rakyatnya sendiri?" katanya lagi.

Dia juga menegaskan bahwa Rusia tidak dalam posisi mendukung pemerintahan Bashar Assad. Bagi Rusia, soal politik Suriah adalah urusan domestik Suriah.

Kehadiran militer Rusia di Suriah adalah untuk memerangi terorisme ISIS. Karena bagaimanapun juga secara geografis Suriah lebih dekat dengan Rusia daripada Amerika Serikat. Terorisme yang sempat marak di Suriah juga merupakan ancaman bagi Rusia.

Hal lain yang disampaikan Lyudmila adalah harapannya agar situasi tidak berkembang lebih buruk.

"Bagi kami perdamaian yang buruk tetap lebih baik daripada peperangan yang baik," demikian Lyudmila. [guh]

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya