Berita

Politik

Puisi Sukmawati Berpotensi Memecah Belah Keutuhan NKRI

SENIN, 02 APRIL 2018 | 18:39 WIB | LAPORAN:

. Perbedaan tidak boleh dijadikan sebagai alat untuk menyudutkan sesama anak bangsa. Pernyataan atau apapun yang berbau SARA berpotensi memecah belah keutuhan.

Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Jakarta, Senin (2/4). Hal itu disampaikan Fadli menanggapi puisi Sukmawati Soekarnoputri berjudul "Ibu Indonesia". Puisi jadi sorotan lantaran menyudutkan syariat Islam, cadar dan adzan.

"Apalagi yang sensitif seperti persoalan agama, suku dan sebagainya. Itu kan sangat sensitif," tegas Fadli.


Fadli mencontohkan kasus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Jakarta. Akibat ulah Ahok menista agama, jutaan orang turun ke jalan.

"Kita sudah lihat akibatnya seperti di dalam kasus Pilkada Jakarta. Itu kan bagaimana reaksi dari umat Islam," tegasnya.

Ditegaskan Fadli Zon yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, sebaiknya hal yang berpotensi memecah-belah bangsa dihindari. Terlebih para pendiri bangsa sudah sepakat dengan Pancasila yang mengakui Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana sila pertama.

"Mengangkat yang seperti itu kan akan menimbulkan satu kegaduhan baru. Apalagi menyangkut syariat Islam. Ini membuka suatu wacana baru atau apa. Kan umat Islam di Indonesia sendiri sudah jelas setuju. Tokoh-tokoh Umat Islam yang dulu Panitia Sembilan yang ikut merumuskan Pancasila itu sudah setuju," urai Fadli.

Bahkan, lanjut Fadli, Bung Karno sendiri mengatakan bahwa Dekrit Presiden 5 Juli 59 itu termasuk adalah penjelmaan yang di dalamnya ada Piagam Jakarta. Diketahui, sila pertama dalam piagam Jakarta berbunyi 'Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya'.

Baca:Puisi Sukmawati Sudutkan Syariat Islam, Cadar dan Adzan.


"Piagam Jakarta itu adalah bagian dari konstitusi kita. Saya kira itu adalah bagian dari sejarah yang seperti kita pahami sekarang. Jadi jangan diungkit-ungkit persoalan lama yang sudah selesai. Nanti menimbulkan kegaduhan baru," demikian Fadli Zon.

Penggalan awal puisi 'Ibu Indonesia' yang dibacakan Sukmawati memancing kecaman. Sukmawati membacakan puisi yang ditulisnya tersebut dalam pergelaran Indonesian Fashion Week, dalam segmen Sekarayu Sriwedari menyambut 29 tahun karya Anne Avantie. Sejumlah tokoh wanita Indonesia hadir dalam kegiatan itu, seperti Titiek Puspa, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, juga Ibu Shinta Abdurrahman Wahid.

Potongan videonya juga telah beredar luar.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya