Berita

Tsamara Amany/Net

Politik

PSI Nilai Kicauan Fadli Zon Lecehkan Kepala Negara

SABTU, 31 MARET 2018 | 01:31 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai bahwa kicauan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon di akun twitter pribadinya telah melukai hati rakyat Indonesia.

Fadli dalam akun @fadlizon menilai jika Indonesia ingin bangkit, maka perlu pemimpin seperti Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Klu ingin bangkit n jaya, RI butuh pemimpin spt Vladimir Putin: berani, visioner, cerdas, berwibawa, nggak byk ngutang, nggak planga plongo," cuit Fadli di akun @fadlizon, Jumat (30/3).

Ketua DPP PSI, Tsamara Amany menilai bahwa kicauan ini telah menyudutkan Presiden Jokowi. Sekalipun wakil ketua umum DPP Gerindra itu tidak spesifik menyebut nama Jokowi.

Menurutnya, kicauan Fadli telah melukai hati rakyat Indonesia yang mendukung Presiden Jokowi. Apalagi, berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga survei menyebutkan bahwa mayoritas rakyat Indonesia puas dengan kinerja Jokowi.

Dengan kata lain, sambungnya, sikap Fadli menggambarkan presiden yang didukung mayoritas rakyat sebagai sebagai presiden 'planga plongo' merupakan sebuah penghinaan.

"Pada dasarnya adalah penghinaan yang sama sekali tidak pantas," ujar Tsamara dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/3).

PSI mendesak Fadli Zon yang kini menjadi pimpinan DPR untuk bisa menahan diri untuk tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang berpotensi menimbulkan konflik di tahun politik.

"Sangat tidak layak seorang wakil ketua DPR mengeluarkan pernyataan yang sedemikian melecehkan terhadap kepala negara," ujarnya.

Dia juga menyayangkan sikap Fadli yang membandingkan Jokowi dengan Vladimir Putin. Pasalnya, Putin bukan merupakan tipe pemimpin yang popular di negara-negara demokrasi.

Popularitas Putin, kata Tsamara hanya tinggi di negara Rusia dan negara-negara eks-komunis, negara komunis seperti Vietnam, dan negara-negara yang masih belajar berdemokrasi.

"Di dunia demokratis, Putin justru dikenal sebagai pemimpin diktator, fasis dan membiarkan korupsi terorganisir," pungkasnya. [nes]


Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya