Berita

Piala Dunia/Net

Dunia

Boikot Diplomatik Inggris Dan Islandia Tak Pengaruhi Piala Dunia 2018 Di Rusia

KAMIS, 29 MARET 2018 | 09:39 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Jurubicara Kremlin Dmitry Peskov memastikan bahwa boikot Piala Dunia diplomatik dari negara-negara yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi di Rusia 2018, seperti Islandia dan Inggris, tidak akan mempengaruhi turnamen.

"Penolakan delegasi resmi untuk menghadiri acara-acara di Piala Dunia tidak akan memiliki efek negatif apa pun pada festival olahraga ini secara keseluruhan," kata Peskov seperti dimuat Russia Today pekan ini.

"Karena di Piala Dunia yang penting," lanjutnya.


"Bukan kedatangan delegasi atau perwakilan resmi, yang penting adalah pertandingan tim," tegasnya.

Diketahui bahwa Perdana Menteri Inggris Theresa May mengumumkan tidak ada diplomat Inggris atau anggota keluarga kerajaan yang akan menghadiri Piala Dunia musim panas ini, termasuk Presiden FA Inggris Pangeran William, sebagai pembalasan atas dugaan keterlibatan Rusia dalam meracuni mantan agen ganda Sergei Skripal di Salisbury, Inggris.

Islandia mengikutinya ketika negara-negara Uni Eropa serta Amerika Serikat mengumumkan pengusiran diplomat atas kasus tersebut. Reykjavik menangguhkan semua dialog bilateral tingkat tinggi dengan pihak berwenang Rusia, termasuk para pemimpin Islandia yang tidak menghadiri Rusia 2018.

Sebanyak 32 negara akan ambil bagian dalam Piala Dunia 2018 Rusia, yang akan diselenggarakan dari 14 Juni hingga 15 Juli di 12 tempat di 11 kota tuan rumah di Rusia. Inggris akan memainkan tiga pertandingan grup mereka di Volgograd, Nizhny Novgorod dan Kaliningrad. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya