Berita

Uang Palsu/Net

Nusantara

Komisi III Dorong Pembentukan Tim Investigasi Uang Palsu

KAMIS, 29 MARET 2018 | 07:26 WIB | LAPORAN:

Komisi III DPR mendesak dibentuknya satuan tugas dan tim investigasi peredaran uang palsu oleh Polri dan kejaksaan.

Anggota Komisi III Ahmad Sahroni memandang hal itu penting dilakukan mengingat peredaran uang palsu masih marak ditemukan. Dia menekankan, peredaran uang palsu secara tidak langsung dapat mengganggu perekonomian, khususnya bagi masyarakat tak mampu yang menjadi korban. Terlebih umumnya beredar di pasar atau warung tradisional dengan target masyarakat menengah ke bawah.

"Peredaran uang palsu sangat meresahkan. Bagi masyarakat kurang mampu bahkan bisa mengganggu perekonomian mereka bila menjadi korban," ujar Sahroni dalam keterangannya, Kamis (29/3).

Hal lain yang harus menjadi perhatian serius adalah potensi meningkatnya peredaran upal seiring dengan digelarnya pilkada tahun ini, dan akan berlangsungnya pemilu legislatif dan pemilu presiden secara serentak pada tahun depan. Politisi Partai Nasdem itu mengkhawatirkan kerentanan politik uang akan dimanfaatkan oleh sindikat uang palsu untuk menyebar hasil karyanya ke masyarakat.

"Ini harus menjadi perhatian serius, bukan tidak mungkin sindikat upal menyusup ke momentum pilkada dan pileg-pilpres serentak. Polri dan kejaksaan harus mengantisipasi sejak dini dengan membentuk satgas dan tim investigasi," jelas Sahroni.

Dia juga menekankan pentingnya investigasi dilakukan di Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri).

"Selain untuk memastikan tidak adanya oknum terlibat dalam sindikat uang palsu. Langkah ini sekaligus untuk meyakinkan masyarakat akan keamanan percetakan uang negara kita," demikian Sahroni.

Sebelumnya, Ketua DPR Bambang Soesatyo memberi perhatian khusus terhadap pengungkapan sindikat uang palsu yang mengedarkan 60 ribu lembar pecahan Rp 100.000 di Bogor, Jawa Barat dan 916 lembar pecahan Rp 100.000 dan 28 lembar pecahan 10.000 dolar Singapura di Surabaya. Dia meminta Komisi I mendorong Badan Intelijen Negara untuk melakukan investigasi secara khusus terkait jaringan pembuat dan pengedar uang palsu, serta mendesak pemerintah membuat regulasi yang berdampak cepat dalam mengantisipasi peredaran uang palsu.

Bambang juga meminta Komisi II mendorong Komisi Pemilihan Umum membuat regulasi yang dapat mengantisipasi terjadinya praktik politik uang dalam Pilkada Serentak 2018 dan 2019.

Tak hanya itu, dia turut berpesan kepada Komisi III agar mendorong kepolisian segera mengungkap dan menyampaikan kepada masyarakat mengenai terbongkarnya sindikat pengedar uang palsu, termasuk aktor intelektualnya.

Hal lain yang dianggap krusial adalah evaluasi sistem keamanan berlapis terhadap uang kertas RI dengan teknologi terbaru agar keasliannya dapat terlihat secara kasat mata dan tidak mudah ditiru. Bambang mencontohkan mata uang negara-negara Eropa sudah memakai teknologi kinegram, sementara rupiah masih menggunakan hologram. [mel]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya