Berita

Dwikorita Karnawati/Net

Nusantara

BMKG: Selama 10 Tahun Berdiri, TCWC Telah Namai 5 Siklon Tropis

RABU, 28 MARET 2018 | 23:59 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta telah konsisten memberikan peringatan dini tentang siklon tropis yang terjadi di Indonesia sejak 10 tahun berdiri,

Begitu kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (GMKG) Dwikorita Karnawati saat mengisi seminar bertajuk Peringatan 10 Tahun Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) yang digelar dalam rangkaian Hari Meteorologi Dunia ke-68 di Kantor BMKG, Jakarta, Rabu (28/3).

Dwikorita menjelaskan bahwa sejak dibentuk 28 Maret 2008, TCWC memiliki tugas pokok untuk memonitoring, menganalisis, serta memprakirakan intensitas dan pergerakan siklon yang tumbuh. Informasi ini berguna untuk mengurangi dampak yang dapat ditimbulkan bagi masyarakat.


Setidaknya, sambung dia, sudah ada lima siklon tropis di Indonesia yang dinamai TCWC. Selain itu, TCWC juga berhasil mengindentifikasi 13 siklon tropis yang melintas di wilayah daratan maupun laut Indonesia.

"Selama 10 tahun berdirinya TCWC Jakarta, kami sudah memberi nama lima siklon tropis yaitu Durga, Anggrek, Bakung, Cempaka, dan Dahlia," ujar Dwikorita.

Dalam kesempatan itu, Dwikora juga memaparkan mengenai kondisi siklon tropis Jelawat dalam yang terjadi selama tiga hari terakhir. Kata dia, sejak 25 Maret 2018 pukul 19.00 siklon tropis Jelawat aktif dalam wilayah monitoring TCWC Jakarta.

"Setelah 3 hari siklon tersebut telah berada di Samudera Pasifik sebelah utara Papua Barat dengan posisi garis 11,7 derajat Lintang Utara dan 135,5 derajat Bujur Timur (1410 km sebelah utara Manokwari)," jelasnya.  

Kata dia, Gangguan tropis Jelawat ini lahir dari pusat tekanan rendah yang tumbuh di kondisi osean dan didukung tekanan atmosfer, sehingga bisa mencapai intensitas hingga wilayah utara Papua. Siklus ini, sambungnya, menimbulkan dampak adanya hujan intensitas ringan, gelombang dengan tinggi 1.25 meter hingga 2.5 meter.

"Siklon yang bergerak ke utara dengan kecepatan 6 knots (11 km/jam) dengan kecepatan angin maksimum mencapai hingga 40 knots (75km/jam) tersebut sudah menjauhi wilayah Indonesia," jelas Dwikorita. [ian]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya