Berita

Bisnis

Kapal Listrik Powership Gunakan Bahan Bakar Hemat dan Ramah Lingkungan

RABU, 28 MARET 2018 | 03:17 WIB

Kapal pembangkit listrik terapung atau yang dikenal dengan marine vessel power plan (MVPP) milik PT Karpowership Indonesia menggunakan bahan bahar minyak (BBM) jenis heavy fuel oil (HFO) dan juga bahan bakar gas (BBG). Penggunaan dua fuel (bahan bakar) ini dinilai lebih hemat dari sisi biaya dan ramah lingkungan.

"Pembangkit yang digunakan Powership didesain menggunakan kombinasi bahan bakar fosil dan bahan bakar gas demi memaksimalkan efisiensi. Fleksibilitas bahan bakar antara HFO berkadar sulfur rendah dan LNG (gas cair) dalam proses produksi listriknya bisa menekan harga terendah dan dapat meminimalisir kebutuhan pengeluaran bahan bakar," ujar Direktur Regional Asia Pasifik  PT Karpowership Indonesia, Ufuk Berk di Jakarta, Selasa (27/3).

Ufuk menjaskan, kapal ini tidak menggunakan bahan bakar diesel karena biayanya yang mahal sehingga kelebihan ini yang membedakan Powership dengan pembangkit listrik terapung lainnya. Bahan bakar yang dipilih disesuaikan dengan ketersediaan di lokasi dimana pembangkit listriknya beroperasi.


Menurutnya, banyak negara tidak memiliki pipa distribusi LNG atau fasilitas lain untuk mengimpor gas alam. Untuk negara yang memiliki kebutuhan seperti itu dapat dengan mudah mengimpor HFO berkadar sulfur rendah sebagai bahan bakar efisien dan murah tanpa harus membangun fasilitas distribusi. Selain itu dengan Floating Regasification Unit; LNG dapat secara langsung digunakan pada Powerships dari Kapal LNG, sehingga memungkinkan tidak ada biaya infrastruktur yang harus dilakukan dalam memanfaatkan gas alam di Powerships.

Ia menambahkan bahwa HFO berkadar sulfur rendah telah digunakan banyak pembangkit listrik darat di seluruh dunia. HFO merupakan bahan bakar murah yang memungkinkan operator memproduksi listrik dengan biaya bahan bakar terendah. HFO dapat dibeli di pasar terbuka dengan harga yang kompetitif dan merupakan bahan bakar yang paling mudah ditemukan, paling banyak tersedia dan paling efisien dari segi biaya.


“Saat menggunakan HFO, kapal pembangkit listrik mampu melakukan semua langkah untuk tetap menjaga lingkungan sekitarnya serta meminimalisir segala dampak lingkungan karena kapal ini telah memenuhi standar-standar lingkungan global,” ujarnya.

Dengan menggunakan bahan bakar berkadar sulfur rendah, jelas Ufuk, emisi yang dihasilkan selalu di bawah titik kritis. Selain itu, langkah-langkah pencegahan tumpahan minyak dan kontrol ketat telah dilakukan oleh kapal pembangkit listrik terapung ini, begitu pula dengan limbah padat dan cair selalu dibuang melalui perusahaan pengelola limbah berlisensi.

Ufuk menjelaskan kapal pembangkit listrik yang disewa untuk memenuhi kebutuhan listrik  memiliki beberapa kelebihan yakni, mulai dari tidak membutuhkan lahan untuk membangun pembangkit, mobilitas relokasi cepat, fleksibilitas dalam penggunaan bahan bakar, konsumsi bahan bakan lebih hemat, tingkat produksi limbah relatif rendah, dan pengaruh kebisingan terhadap masyarakat relatif lebih rendah.

"Hadirnya kapal pembangkit listrik ini merupakan solusi cepat untuk pemenuhan kebutuhan listrik sambil menunggu pembangkit permanen selesai dibangun," ujarnya.[dem]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya