Berita

Bisnis

Rizal Ramli: Tidak Benar Garam Lokal Mahal

RABU, 28 MARET 2018 | 21:42 WIB

. Harga garam di pasaran nampaknya ada keanehan dalam hitung-hitungan sebelum dijual di level retail. Mengingat selisih harga yang dijual lumayan tinggi yakni Rp 1.000 per kilogramnya. Akibatnya pemerintah melakukan impor karena harga garam dianggap mahal.

Ekonomi senior DR Rizal Ramli mengatakan jika dibedah teliti dengan melihat angka-angkanya, sebenarnya tidak terlalu sulit. Harga garam rakyat mentah di petani antara Rp 550-650 per kilogram (kg). Harga tersebut ditambah biaya proses menjadi garam siap konsumsi sebesar Rp 600 menjadi Rp 1.200.

Garam jadi selanjutnya dijual dengan untung 20 persen menjadi Rp 1.500 per kg. Sementara harga garam mentah impor Rp 600 per kg. Selanjutnya diproses dengan biaya Rp 600 sehingga menjadi Rp 1.200 per kg.


"Jika dibandingkan dengan harga mentah antara garam rakyat dengan impor tidak jauh-jauh amat, cuma selisihnya Rp 50 perkilo. Artinya tidak benar kalau garam lokal mahal," ujar Rizal Ramli di Surabaya, Rabu (28/3).

Untuk melindungi petani garam, Rizal mengusulkan agar pemerintah mengenakan pajak tambahan 20 persen untuk garam impor. Namun kebijakan ditolak Australia dengan beban 20 persen.

"Kita Negara besar, kita berhak melindungi rakyat kita," papar Rizal.

Mantan Menko Perekonomian itu menilai yang menjadi masalah adalah harga garam di level retail menjadi Rp 2.500, sehingga diduga ada permainan kartel karena selisihnya Rp 1000 dari harga garam jadi yakni Rp 1.500.

"Harga garam rakyat ditambah prosesing ditambah margin menjadi Rp 1.500. Kok bisa selisihnya Rp 1.000. Siapa yang dapat ini. Jadi marginnya terlalu tinggi," terangnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya