Pacar dari seorang pria bersenjata yang mengaku setia kepada kelompok militan ISIS sebelum menewaskan empat orang dalam aksi penembakan dan penyanderaan di supermarket Perancis pekan lalu ditempatkan di bawah penyelidikan resmi untuk konspirasi teroris.
Perempuan belia berusia 18 tahun tersebut yang disebut dengan nama Marine, muncul di hadapan hakim awal pekan ini dan sedang diselidiki karena berkonspirasi dengan teroris dengan maksud untuk melakukan serangan.
Selama masa penyelidikan, dia tetap dalam tahanan polisi sementara.
Jaksa penuntut negara François Molins mengatakan bahwa, sama seperti kekasihnya, yakni Radouane Lakdim, dia berada di daftar pengawasan untuk calon ekstremis.
Marine, yang telah masuk Islam berusia 16 tahun itu dikabarkan telah berteriak "Allahu Akbar" ketika polisi menangkapnya.
Kontak teleponnya dengan Lakdim telah berhenti di bulan Januari lalu tetapi dia diduga terus berbicara dengannya pada aplikasi lain yang aman.
Kemudian di hari serangan yang dilakukan oleh sang pacar, Marine memasang pesan di media sosial yang mengatakan bahwa orang-orang tidak percaya dijanjikan ke neraka. Namun Marine sendiri membantah dirinya tahu dan terlibat dalam serangan itu.
Marinir, yang tinggal bersama orang tuanya, ditangkap dalam beberapa jam setelah serangan yang dilakukan Jumat di Carcassonne dan dekat Trèbes di Prancis selatan.
Sementara itu, kekasihnya, Lakdim, yang lahir di Maroko tetapi pindah ke Perancis sejak bayi dan memiliki kewarganegaraan Prancis sejak usia 12 tahun. Dia melakukan aksi keji dengan menembak mati seorang penumpang mobil di Carcassonne pada Jumat pagi pekan lalu, melukai pengemudi dan mencuri mobil. Dia kemudian melaju ke arah barak polisi dan menembak empat petugas keluar.
Selanjutnya ia menargetkan supermarket Super U di dekat Trèbes, berlari dengan pistol semi-otomatis, pisau berburu, dan tiga bahan peledak buatan sendiri yang berteriak bahwa ia adalah seorang tentara dari ISIS. Demikian seperti dimuat
The Guardian.
[mel]