Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat BaÂsuki Hadimuljono mengklaim Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tidak keberatan dengan perÂmintaan Presiden Jokowi yang ingin tarif tol, khususnya untuk truk logistik diturunkan. Hanya saja, BUJT mengajukan beÂberapa persyaratan kepada peÂmerintah. Antara lain, mereka meminta pemerintah mau menjamin terkait pembayaran kewajiban utang BUJT kepada kreditur atau Cash Deficiency Support (CDS).
"Umumnya semua menduÂkung hanya saja mereka minta support CDS. Karena, denÂgan tarif turun kan tambahan konsesi dia dapat di ujung. SeÂmentara di awal ada penurunan income, ini minta pinjaman (loan) bukan subsidi," kata Basuki di Jakarta, kemarin.
Untuk membahas permintaan BUJT, lanjut Basuki, Kementerian PUPR akan menggelar pertemuan khusus dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Menurut Basuki, perusahaan di bawah KemenÂterian keuangan (Kemenkeu) PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), diharapkan bisa menÂjadi badan penyedia fasilitas CDS.
"Kami sudah diminta dengan Kemenkeu untuk menghitung CDS ini, setelah dihitung baru diputuskan," ujarnya.
Permintaan lainnya BUJT, pemerintah bisa mengendaliÂkan truk logistik yang memiÂliki beban berlebihan agar dilarang masuk tol. Menurut Basuki, selama ini meskipun jumlah truk yang masuk jalan tol kecil, tetapi mereka sering menyumbang kerusakan jalan, kemacetan, dan kecelakaan lalu lintas. Hal itu paling banÂyak disumbang truk logistik yang over load dan over diÂmension.
"Nanti akan ada jembatan timbang dengan Menhub (Menteri Perhubungan). Bisa di tempat asalnya kan," jelasÂnya.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna memastikan, pihaknya akan segera menindaklanjuti permintaan BUJT. MenurutÂnya, pemerintah sudah memÂbuat penawaran menarik bagi BUJT seperti memperpanjang masa konsesi dari rata-rata 35 sampai 40 tahun menjadi 50 tahun dan pemberian tax holiday.
"Mereka bisa dapat dua-duanya. Apalagi regulasi baru soal tax holiday sudah ada," katanya.
Herry berharap ada titik temu antara BUJT dengan peÂmerintah terkait dengan skema penurunan tarif tol. Saat ini baru Tol Ngawi-Kertosono yang tarif tolnya sudah turun dari Rp 1.200 per kilometer (km) menjadi Rp 1.000 per km. "Pak Presiden minta akhir bulan ini kan, tadi saya bilang oke," jelasnya.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi meminta rencana penuÂrunan tarif tol direalisasikan secepatnya, paling lama akhir bulan ini. Jokowi mengaku sudah melakukan penghiÂtungan dengan para menteri terkait. Dia memproyeksi tarif tol bisa menurun hingga 30 persen. Rencana penurunan ini mendapatkan sambutan positif dari para pengusaha, terutama pengusaha angkutan. Karena, tarif tol saat ini dinilai sangat mahal. Karena itu, mereka tidak tertarik menggunakan jalur tol. ***