Berita

Kereta hijau Kim Jong Un yang dijaga ketat di China/The Guardian

Dunia

Misteri Kereta Hijau Kim Jong Un Yang Melaju Di China

RABU, 28 MARET 2018 | 07:40 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Media China, Xinhua dan CCTV pada Rabu (28/3) memastikan kunjungan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ke Beijing China dan pertemuan Kim dengan Xi Jinping di Beijing.

Kabar dari media China itu menjawab spekulasi yang beredar sejak kemarin (Selasa, 27/3) soal spekulasi kunjungan perdana Kim ke luar negeri pasca memimpin Korea Utara tahun 2011 lalu.

Salah satu hal yang memperkuat spekulasi tersebut adalah munculnya kereta bergaya tua berwarna hijau dengan garis kuning di Beijing. Kereta itu sama dengan kereta yang digunakan oleh ayah Kim Jong Un, yakni Kim Jong Il untuk bepergian ke China atau Rusia semasa hidup.


Kabar soal kemunculan kereta hijau ini pertama kali dimuat media Jepang, Kyodo News yang melaprokan kemunculan kereta khusus dengan pengamanan ketat itu di perbatasan China timur laut Dandong.

Sementara itu, menurut rekaman yang diambil oleh TV Nippon Jepang, kereta hijau yang khas dengan garis-garis kuning itu tiba di Beijing pada Senin (26/3). Kereta itu sangat mirip dengan yang digunakan oleh ayah Kim, Kim Jong-il, ketika dia mengunjungi Tiongkok pada tahun 2011.

Adam Cathcart, seorang dosen dalam sejarah di Universitas Leeds yang meneliti hubungan China-Korea Utara, mengatakan bepergian dengan kereta api telah menjadi ciri propaganda Korea Utara.

"Detail utamanya memang tampak seperti kereta api. Jika itu Menteri Luar Negeri atau Kim Yong-nam (kepala negara Korea Utara secara resmi), mereka hanya akan terbang dari Pyongyang," kata Cathcart.

Namun jika perjalanan dilakukan secara khusus dengan kereta api, maka bisa dipastikan bahwa sosok yang ada di dalamnya lebih dari sekedar menteri atau kepala negara, melainkan pemimpin tertinggi Korea Utara.

Cathcart menjelaskan, tradisi bepergian ke negara sekutu China atau Rusia dengan kereta api telah dilakukan sejak Korea Utara dipimpin oleh kakek Kim Jong Un, yakni Kim Il Sung yang juga adalah bapak pendiri Korea Utara, setelah negara itu resmi berdiri tahun 1948.

Kim Il Sung melakukan perjalanan resmi pertamanya ke China pertama kali dengan kereta adalah pada tahun 1982. Tradisi itu juga dilanjutkan oleh ayah Kim Jong Un, yaknin Kim Jong Il.

The Guardian mengutip kabar surat kabar Korea Selatan Chosun Ilbo pada 2009, Kim Jong-il dilaporkan memiliki enam kereta mewah pribadi yang dia gunakan di Korea Utara. Kereta itu bisa berhenti di 20 stasiun yang dibangun khusus untuknya.

Semasa memimpin, Kim Jong Il pernah melakukan kunjungan langka ke luar negeri yakni China, Rusia, dan Eropa timur dengan kereta api khusus tersebut.

Kim Jong Un pun kini tampaknya meneruskan tradisi tersebut. Dia tampaknya menggunakan salah satu kereta ayahnya untuk melakukan kunjungan perdana ke luar negeri pasca memimpin Korea Utara.

Kereta yang ditumpangi Kim Jong Un bukanlah kereta biasa. Kabarnya, kereta itu dilindungi oleh pelat baja dan dilengkapi dengan telepon satelit, televisi layar datar, ruang konferensi, ruang tidur dan ruang resepsi. Kereta biasanya melakukan perjalanan tidak lebih dari 60 km/jam. Namun rincian pasti mengenai spesifikasi kereta tersebut tidak dapat diperoleh media.

"Semua rincian tentang perjalanan ini hampir sama dengan kunjungan Kim Jong-il," kata Cheng Xiaohe, seorang profesor di sekolah internasional Renmin University di Beijing.

"Pertama, mereka berdua naik kereta api hijau. Kedua, kunjungan itu tiba-tiba, tanpa informasi sebelumnya. Ketiga, selalu ada media Jepang yang pertama kali menemukan dan melaporkan (berita). Dari semua perincian ini saya pikir kali ini Kim Jong Un," sambungnya. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya