Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Ekonomi Loyo Kalau APBN Cuma Rp2 Ribu Triliun

SELASA, 27 MARET 2018 | 22:37 WIB | LAPORAN:

Ekonomi masyarakat Indonesia bakalan tetap loyo dan tak meningkat apabila besaran Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) masih di angka Rp 2 ribu triliun.

Pakar Kebijakan Pembangunan, Hasudungan Sihombing menegaskan bahwa APBN yang hanya sebesar itu tak akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi bangsa.

"Kalau APBN hanya Rp 2 ribu triliun, mau pakai teori ekonomi apapun, pertumbuhan ekonomi kita itu paling 5 persen. Ga mungkin jadi 7 persen," tegasnya dalam diskusi bertajuk 'Hutang, Demi Pembangunan atau Kehancuran?' di kantor ILEW Jl. Veteran 1, No.33, Jakarta Pusat, Selasa (27/3).


Menurut dia, agar pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen seperti target awal pemerintah, maka APBN harus mencapai angka Rp 5 ribu triliun.

"Itu kalau masyarakat mau hidup enak. 10 tahun ke depan harusnya 10 ribu triliun. Sehingga enggak ada lagi yang teriak-teriak," jelasnya.

Dengan sumber daya alam yang melimpah, kata Hasudungan, pemerintah harus mengelola kekayaan alam Indonesia dengan baik.

"Kekayaan alam kita itu melimpah. Dari minyak, emas, dan lain-lain. Dari emas saja, 153 gunung lagi yang belum ditambang," tekan dia.

Namun, lanjut Hasudungan, alih-alih menambah APBN, pemerintah malah menambah utang luar negeri yang sudah pasti menggerus APBN itu sendiri. Padahal kurs rupiah semakin tergerus oleh dollar Amerika.

"Ingat. Belum pernah ada sejarahnya kurs dollar turun. Dengan kondisi seperti ini, kurs itu tidak ada batasnya," tukasnya. [sam]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya