Berita

Sergei Skipal dan putrinya yang diracun/Net

Dunia

Skandal Serangan Kimia Eks Mata-mata, 20 Negara Usir Lebih Dari 100 Diplomat Rusia

SELASA, 27 MARET 2018 | 06:57 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Eropa mengusir puluhan diplomat Rusia dalam tanggapan terkoordinasi atas kasus serangan zat kimia yang menyerang saraf terhadap bekas mata-mata ganda Rusia, Sergei Skipal di Salisbury, Inggris awal Maret ini.

Ini menjadi gelombang pengusiran diplomat secara kolektif terbesar Rusia dalam sejarah.

Tercatat telah ada lebih dari 20 negara berbaris di belakang Inggris untuk sama-sama mengusir lebih dari 100 diplomat Rusia.


Sebagian besar drai negara-negara yang mendukung Inggris adalah negara-negara anggota Uni Eropa.

Kanselir Jerman Angela Merkel pekan lalu mengatakan bahwa rezim Presiden Rusia Vladimir Putin dalam kasus tersebut sama dengan tindakan agresi terhadap nilai-nilai dan kepentingan bersama di Eropa.

"Dan sebagai negara demokrasi Eropa yang berdaulat, Kerajaan Inggris akan berdiri bahu membahu dengan Uni Eropa dan dengan NATO untuk menghadapi ancaman ini bersama-sama," kata Merkel.

Menteri Luar Negeri Boris Johnson juga memuji tanggapan internasional yang luar biasa oleh sekutu Inggris atas kasus tersebut.

Namun Rusia membantah semua tuduhan tersebut. Sejumlah pejabat tinggi Rusia, bahkan Putin juga telah angkat bicara mengenai kasus ini dengan mengatakan bahwa Rusia tidak terlibat dan tuduhan tersebut tak beralasan.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa gelombang pengusiran diplomat secara kolektif itu menunjukkan kelanjutan dari "jalur konfrontatif".

"Tak perlu dikatakan bahwa tindakan tidak ramah oleh kelompok negara ini tidak akan pergi tanpa pemberitahuan dan kami akan bereaksi terhadapnya," begitu pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Rusia awal pekan ini seperti dimuat BBC.

Negara-negara yang mengusir diplomat Rusia adalah Inggris yang mengusir 23 diplomat Rusia. Kemudian ada Amerika Serikat yang mengusir 60 diplomat Rusia.

Sementara itu negara-negara Uni Eropa yang melakukan langkah serupa adalah Perancis mengusir 4 diplomat, Jerman 4 diplomat, Polandia 4 diplomat, Republik Ceko 3 diplomat, Lithuania 3 diplomat, Denmark 2 diplomat, Belanda 2 diplomat, Italia 2 diplomat, Spanyol 2 diplomat, Estonia 1 diplomat, Croatia 1 diplomat, Finlandia 1 diplomat, Hungaria 1 diplomat, Latvia 1 diplomat, Romania 1 diplomat dan Swedia 1 diplomat.

Negara lain yang ikut melakukan pengusiran diplomat Rusia adalah Ukraina 13 diplomat, Kanada 4 diplomat plus penolakan 3 aplikasi lanjutan dari Rusia, Albania 2 diplomat, Australia 2 diplomat dan Makedonia 1 diplomat. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya