Berita

Facebook/Net

Dunia

Survei: Mayoritas Pengguna Tak Lagi Percaya Facebook

SENIN, 26 MARET 2018 | 09:12 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Mayoritas pengguna aplikasi sosial media Facebook di Amerika Serikat dan Jerman mengaku kehilangan kepercayaan pada aplikasi tersebut pasca pernyataan maaf yang dipublikasikan di surat kabar kabar setempat oleh pihak Facebook.

Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters/Ipsos dan dirilis akhir pekan kemarin, kurang dari separuh orang Amerika mempercayai Facebook untuk mematuhi undang-undang privasi Amerika Serikat.

Sementara survei terpisah yang diterbitkan oleh Bild am Sonntag, surat kabar terbesar yang dijual di Jerman, menemukan 60 persen orang Jerman takut Facebook dan jaringan sosial lainnya memiliki dampak negatif pada demokrasi.


Diketahui bahwa pendiri Facebook dan kepala eksekutif Mark Zuckerberg meminta maaf atas "pelanggaran kepercayaan" dalam iklan yang ditempatkan dalam iklan di sejumlah media di Amerika Serikat dan Eropa, termasuk The Observer di Inggris dan New York Times, Washington Post dan Wall Street Journal.

"Kami memiliki tanggung jawab untuk melindungi informasi Anda. Jika kami tidak bisa, kami tidak pantas mendapatkannya," begitu bunyi iklan permintaan maaf tersebut.

Jaringan media sosial terbesar dunia itu diketahui menjadi sorotan dan di bawah pengawasan pemerintah di Eropa dan Amerika Serikat pasca munculnya dugaan bahwa konsultan Inggris, Cambridge Analytica, secara tidak semestinya memperoleh akses ke informasi pengguna untuk membangun profil pemilih Amerika yang kemudian digunakan untuk membantu memilih Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 2016.

Akibat dugaan tersebut, krisis kepercayaan muncul terhadop Facebook dan perusahaan itu berupaya untuk memperbaiki reputasinya di antara pengguna, pengiklan, anggota parlemen dan investor. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya