Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Memperbaiki Ketimpangan Ekonomi

MINGGU, 25 MARET 2018 | 06:37 WIB | OLEH:

STRUKTUR anatomi ekonomi usaha sudah lama timpang. Pelaku ekonomi usaha berskala mikro dan kecil berjumlah bagaikan manusia dari alas kaki hingga pinggang saja, bagaikan manusia cacat tanpa anatomi atas pinggang hingga kepala. Sebaliknya dalam pemerataan kue hasil-hasil pembangunan, produktivitas, dan kepadatan modal investasi menunjukkan struktur anatomi bagaikan manusia berkepala hingga pinggang namun tanpa bawah pinggang hingga ke alas kaki.

Dengan struktur anatomi perekonomian yang seperti itu, maka tidak mengherankan apabila hubungan kemitraan usaha yang dibangun terasa sebagai kegiatan eksploitasi manusia atas manusia. Bagaikan setitik nila dalam belanga. Ini disebabkan adanya jurang yang tajam, mendalam dan meluas. Sementara dualitas perekonomian seperti itu dalam realita dunia terdapat hubungan simbiosis yang saling menguntungkan.

Misalnya, pekerja kantoran memerlukan sektor informal untuk memasok makanan dan minuman yang bergizi di tengah upah yang layak hanya untuk pekerja tanpa menikah. Hanya mereka yang membawa ransum makanan dari rumah yang mampu bertahan tanpa kemitraan dualisma sektor informal. Sektor yang dibutuhkan, namun mereka diminta sembunyi ke persembunyian tempat tinggal jauh,  ketika agenda internasional kunjungan pemimpin bangsa-bangsa datang berkunjung bertamu ke segala penjuru nusantara Indonesia.


Itu laksana pengarahan Panglima Perang Sumantri Bambang Brojonegoro, sekalipun raksasa kerdil Sukrosono yang merupakan saudara kandung dari Sumantri. Ini terjadi sekalipun Sukrosono yang berjasa membangun Tamansari. Taman tempat bercengkerama 1000 selir dari Maharaja. Inilah dualisme sektor informal, yang bukan saja terjadi pada permukiman kumuh di perkotaan Indonesia, juga terjadi di permukiman bercat warna-warni dalam perjalanan dari ibukota negara Mexico ke piramida bangsa Aztec, maupun di sekitar kemegahan kejayaan kota Puebla.

Legenda pelaku ekonomi mikro dan kecil yang seperti itu merupakan fenomena di beberapa belahan dunia. Misalnya terjadi pada bangsa Palestina pada periode kepemimpinan Ibrahim alaihi salam ketika Raja Namrud berkuasa. Juga terjadi pada bangsa Israel pada periode kepemimpinan Musa alaihi salam ketika Ramses berkuasa. Terjadi pada bangsa Yahudi yang dijadikan mesin penggerak perang oleh Jenderal Adolf Hitler.

Untuk memperbaiki ketimpangan ekonomi itu perlu membesarkan kepemimpinan kelas menengah dan besar. Mereka dikenal sebagai Dogol, Dahnyang, Sing Mbaurekso, Panembahan, atau nama lain sebagai agen perubahan pembangunan. Mereka adalah pemimpin perubahan sosial dan ekonomi sebagai orang yang memandu memperbaiki ketidakmauan dan keputusasaan untuk berhasil berubah. Pemimpin yang membantu mengatasi ketidaklancaran berkomunikasi secara efektif, ketidakmauan mendengarkan kreativitas baru dan perubahan sosial ekonomi, serta kegagalan membaca tanda-tanda perubahan zaman. Memperbaiki ketidakcerdasan, kekhiyanatan, ketidaktransparansian, dan ketidakpublikasian tahapan pembesaran rahasia usaha menengah dan besar.[***]

*Penulis adalah peneliti INDEF, dosen pascasarjana Universitas Mercu Buana, dan tenaga ahli anggota DPR RI.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya