Berita

Sampah Plastik/BBC

Dunia

Penelitian: Sampah Plastik Meningkat Signifikan Di Samudera Pasifik

JUMAT, 23 MARET 2018 | 12:51 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Jumlah sampah plastik yang ada di Samudera Pasifik saat ini berkembang pesat.

Menurut perkiraan ilmiah terbaru ditemukan bahwa saat ini ada setidaknya 80 ribu ton sampah plastik menumpuk antara California dan Hawaii.

Jumlah ini 16 kali lipat lebih tinggi dari yang dilaporkan sebelumnya.


"Konsentrasi plastik meningkat, saya pikir situasinya semakin buruk," kata Laurent Lebreton dari The Ocean Cleanup Foundation di Delft, Belanda, yang memimpin penelitian.

"Ini benar-benar menyoroti urgensi untuk mengambil tindakan menghentikan aliran masuk plastik ke laut dan juga mengambil langkah-langkah untuk membersihkan kekacauan yang ada," sambungnya seperti dimuat BBC.

Limbah plastik saat ini terakumulasi di lima wilayah laut, yang terbesar adalah bagian yang terletak di antara Hawaii dan California.

Para peneliti menggunakan kapal dan pesawat untuk memetakan daerah ini di Pasifik Utara, di mana arus dan angin berputar menyebabkan sampah laut, termasuk plastik, rumput laut dan plankton, berkumpul.

Upaya pemetaan tiga tahun menunjukkan bahwa polusi plastik meningkat secara eksponensial dan pada tingkat yang lebih cepat daripada di sekitar air.

Mikroplastik menyumbang 8% dari total massa plastik mengapung di area seluas 1,6 juta km persegi.

Dari sekitar 1,8 triliunan plastik, beberapa lebih besar dari mikroplastik, termasuk jaring ikan, mainan, dan bahkan dudukan toilet.

Erik van Sebille dari Universitas Utrecht di Belanda, yang tidak terhubung dengan penelitian itu, mengatakan jumlah plastik yang ditemukan sangat mengejutkan. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya