Berita

Bisnis

Shopee Pembelanjaan e-Commerce Paling Populer

JUMAT, 23 MARET 2018 | 11:55 WIB | LAPORAN:

. Hasil riset Snapcart mengenai perilaku belanja e-commerce di Indonesia menunjukan Shopee merupakan e-commerce paling populer dan paling sering digunakan oleh konsumen. Riset Snapcart ini dilakukan dengan metode survei daring melalui aplikasi pada bulan Januari 2018 dengan melibatkan 6.123 responden.

"Berdasarkan temuan riset terbaru kami, 37 persen responden menjawab paling sering menggunakan Shopee untuk berbelanja online di Indonesia. Peringkat berikutnya adalah Tokopedia (25 persen) dan Lazada (20 persen). Mereka adalah tiga besar penyedia layanan belanja online di Indonesia," kata Business Development Director, Snapcart Asia Pasifik, Felix Sugianto, di Jakarta belum lama ini.

Felix menjelaskan, Shopee, Lazada dan Tokopedia merupakan brand yang paling diingat oleh responden. "Shopee unggul dengan skor awareness sebesar 81, Lazada berada di peringkat dua dengan skor 80, disusul Tokopedia dengan skor 78," katanya.


Riset Snapcart juga mengungkapkan, pembelanja rutin e-commerce didominasi oleh perempuan dengan angka sebanyak 65 persen dan sisanya 35 persen pembelanja laki-laki. "Kategori yang diakui paling sering dibeli oleh responden adalah pakaian, aksesoris, tas, sepatu, dan peralatan kesehatan dan kecantikan," ujar Felix.

Dari segi frekuensi belanja, Shopee menjadi e-commerce dengan frekuensi belanja tertinggi dibandingkan dengan e-commerce lainnya. 29 persen responden secara rutin (setidaknya satu kali tiap minggu) berbelanja di Shopee. Sedangkan Tokopedia berada di peringkat dua dengan perolehan sebesar 22 persen dan disusul Lazada sebesar 10 persen.

Berdasarkan usia, setengah atau 50 persen pembelanja merupakan generasi milenial (berusia antara 25-34 tahun), disusul generasi Z (15-24 tahun) sebanyak 31 persen, generasi x (35-44 tahun) sebanyak 16 persen, dan 2 persen sisanya merupakan generasi baby boomers (usia 45 tahun ke atas). Sementara, berdasarkan Status Sosial Ekonomi (SSE), responden dengan tingkat belanja tertinggi berasal dari SSE C2 sebesar 38 persen, SSE A dan B masing-masing 22 persen, dan SSE C1 sebesar 15 persen.

"Keberhasilan Shopee sebagai penyedia layanan e-commerce dengan awareness tertinggi, frekuensi pembelian tertinggi dan yang paling sering digunakan oleh konsumen Indonesia menunjukkan keberhasilan mereka berkomunikasi dengan efektif  pada pembelanja online di Indonesia," ujar Soon Lee Lim, Chief Revenue Officer, Snapcart Asia Pasifik, menambahkan.

Berdasarkan hasil riset Snapcart, responden mendapatkan sumber informasi mengenai e-commerce dari iklan di televisi sebesar 24,5 persen. Kemudian, 24,3 persen mendapatkan informasi dari word of mouth dengan keluarga, kerabat, dan teman. Iklan di sosial media seperti Facebook, Instagram atau Twitter menyumbang 21 persen. Sedangkan 15,1 persen mendapatkan informasi dari iklan di situs online.

Lebih lanjut, riset Snapcart juga menemukan bahwa penduduk Pulau Jawa dan Sumatera Utara merupakan pembelanja online yang paling dominan. Berdasarkan data geografi, pembelanja e-commerce tertinggi di Indonesia, yakni DKI Jakarta (22 persen), Jawa Barat (21 persen), Jawa Timur (14 persen), Jawa Tengah (9 persen), Banten (8 persen), dan Sumatera Utara (6 persen).

Sementara, pengamat pemasaran Godo Tjahjono PhD mengatakan, tren pembelanjaan e-commerce di Indonesia meningkat karena jumlah konsumen online dan variasi produknya bertambah, namun demikian, diskon harga dan bonus seperti bebas biaya pengiriman masih menjadi faktor dominan dalam mengakuisisi konsumen baru.

Hadir sejak 2015, Snapcart melakukan terobosan di industri riset pasar dengan menyajikan data secara real-time. "Data yang terkumpul sangat akurat dan mencakup volume yang sangat besar, karena setiap hari kami menerima lebih dari 10.000 struk belanja dari 50.000 pengguna aktif bulanan di Indonesia," ujar Soon Lee.

Saat ini, Snapcart telah hadir di empat negara, yaitu: Jakarta, Filipina, Singapura dan Brazil. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya