Berita

Bendera Iran/Net

Dunia

Amerika Serikat Bersiap Hengkang Dari Kesepakatan Iran

KAMIS, 22 MARET 2018 | 12:59 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Para pejabat Amerika Serikat saat ini tengah mengambil pendekatan dua jalur untuk kesepakatan nuklir Iran dengan bernegosiasi dengan sekutu untuk membuat perubahan yang diminta oleh Presiden Donald Trump.

Trump menetapkan tenggat waktu 12 Mei bagi Amerika Serikat dan sekutu di Eropa untuk menyetujui perubahan tersebut untuk mengatasi apa yang dilihatnya sebagai kekurangan. Jika tidak, maka Trump akan siap membawa Amerika Serikat meninggalkan kesepakatan yang dibentuk era pemerintahan Presiden Obama itu.

Menurut sejumlah pejabat Amerika Serikat seperti dimuat CNN, jika Amerika Serikat dan Eropa bersatu dalam mengubah kesepakatan, para penandatangan lainnya, maka Rusia dan China akan mengikuti dan Iran tidak akan memiliki pilihan selain mematuhi.


Kritikus berpendapat bahwa meninggalkan kesepakatan akan merusak hubungan dengan sekutu Eropa, merugikan kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat dan mengirim pesan yang jelas kepada Korea Utara bahwa Amerika Serikat tidak dapat dipercaya untuk menghormati perjanjian nuklir.

Pada saat yang bersamaan, pejabat Amerika Serikat yang memimpin negosiasi dengan sekutu Eropa mengatakan bahwa mereka menyiapkan rencana darurat jika Trump memutuskan untuk menarik Amerika Serikat keluar dari perjanjian.

"Kami selalu harus mempersiapkan segala kemungkinan. Kami terlibat dalam perencanaan kontingensi. Kami melakukan semacam pelacakan ganda," kata Brian Hook, direktur perencanaan kebijakan Departemen Luar Negeri, yang memimpin pembicaraan dengan Eropa. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya