Berita

Gaddafi dan Sarkozy dalam sebuah kesempatan tahun 2007/The Guardian

Dunia

Nicolas Sarkozy Diinterogasi Soal Dana Dari Muammar Gaddafi

RABU, 21 MARET 2018 | 12:29 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Mantan presiden Prancis Nicolas Sarkozy menghadapi interogasi terkait dengan tuduhan yang menyebut bahwa dia menerima jutaan euro dalam dana kampanye pemilihan ilegal dari rezim almarhum Muammar Gaddafi di Libya.

Sarkozy, yang merupakan presiden sayap kanan Prancis dari tahun 2007 hingga 2012, pada Selasa (20/3) ditanyai oleh pihak kepolisian yang mengkhususkan diri dalam korupsi, pencucian uang dan penghindaran pajak di kantor mereka di pinggiran kota Nanterre, Paris barat.

Dia ditanyai sebagai bagian dari penyelidikan soal apakah Gaddafi dan pihak lain di Libya pernah secara ilegal membiayai kampanye pemilihannya pada tahun 2007.


Penyelidikan tersebut berpotensi menimbulkan skandal pembiayaan politik paling eksplosif di Prancis dalam beberapa dasawarsa. Sarkozy sendiri telah berulang kali menolak tuduhan tersebut.

Ini adalah pertama kalinya polisi mempertanyakan Sarkozy atas tuduhan tersebut. Penyelidikan Prancis terhadap dugaan pendanaan kampanye ilegal dari Libya dibuka pada tahun 2013. Penyelidikan tidak menyebut siapa pun sebagai tersangka, dan telah berpusat pada klaim korupsi, perdagangan pengaruh, pemalsuan, penyalahgunaan dana publik dan pencucian uang.

Penyidik ​​sedang memeriksa klaim bahwa rezim Gaddafi secara diam-diam memberikan keseluruhan dana 50 juta euro untuk kampanye Sarkozy tahun 2007. Jika terbukti, maka pembayaran itu akan melanggar aturan Prancis terhadap pembiayaan luar negeri dan menyatakan sumber dana kampanye. Demikian seperti dimuat The Guardian. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya